Selasa 22 Jun 2021 19:24 WIB

Delapan Desa di Bangkalan Lakukan Pengetatan PPKM Mikro

Khofifah harap semua elemen masyarakat bahu membahu dalam penanganan Covid.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Pasien COVID-19 mendapat perawatan di ruang ICU RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (21/6/2021). Dalam sepekan terakhir terjadi lonjakan kasus aktif positif COVID-19 dari dua orang menjadi 48 orang di Pamekasan serta lima orang meninggal dunia dengan gejala mirip varian yang menyebar di Kudus dan Bangkalan.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Pasien COVID-19 mendapat perawatan di ruang ICU RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (21/6/2021). Dalam sepekan terakhir terjadi lonjakan kasus aktif positif COVID-19 dari dua orang menjadi 48 orang di Pamekasan serta lima orang meninggal dunia dengan gejala mirip varian yang menyebar di Kudus dan Bangkalan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemprov Jatim bersama jajaran TNI, Polri, dan Pemkab Bangkalan, mendirikan posko pendukung pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di delapan desa/ kelurahan di lima kecamatan di Kabupaten Bangkalan mulai Selasa (22/6). Langkah itu diambil guna menangani dan menurunkan lonjakan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.

"Mulai hari ini kita support pembentukan posko pengetatan PPKM mikro di delapan desa/ kelurahan di Kabupaten Bangkalan. Kami berharap semua elemen masyarakat khususnya para ulama dan tokoh lokal akan menyatu dalam penanganan ini," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Selasa (22/6).

Baca Juga

Adapun delapan desa/kelurahan yang dilakukan pengetatan PPKM mikro tersebut yakni Kelurahan Kraton, Pejagan, dan Bancaran yang berada di Kecamatan Bangkalan. Kemudian Desa Arosbaya dan Desa Tengket di Kecamatan Arosbaya, Desa Moarah di Kecamatan Klampis, Desa Kombangan di Kecamatan Geger, dan Kelurahan Tunjung di Kecamatan Burneh.

Khofifah mengaku, Pemprov Jatim juga telah mengirim sejumlah bantuan ke posko PPKM mikro di delapan desa/kelurahan tersebut. Bantuan yang dikirimkan berupa paket sembako peralatan pendukung penegakan protokol kesehatan, dan kebutuhan penangan kesehatan yang dibutuhkan.

Adapun paket pendukung penerapan protokol kesehaatan yang dikirim berupa sprayer, desinfektan, masker kain, baju hazmat, sarung tangan karet, hand sanitaizer, face shield, vitamin, sepatu boot, thermo gun, timba cuci tangan, dudukan timba cuci tangan, hingha sabun cair.

Sebelumnya, di pendopo Bangkalan juga telah digelar rapat koordinasi terkait PPKM mikro yang dihadiri camat se-Kabupaten Bangkalan dan delapan kepala desa atau lurah yang melaksanakan pengetatan PPKM Mikro. Khofifah meminta tim di lapangan untuk menjaga  kedisiplinan warga Bangkalan agar mematuhi ketentuan PPKM mikro tersebut.

Khofifah mengatakan, jika kedisiplinan warga bisa meningkat dingan dilakukannya pengetatan PPKM mikro, maka penyekatan di Suramadu otomatis akan dilonggarkan. Ia kembali menegaskan, semua itu dilaksanakan untuk menjaga kebaikan dan perlindungan kesehatan masyarakat. “Keberhasilan dalam menurunkan lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan ini akan dapat terwujud jika diikuti oleh kepatuhan bersama warga masyarakat. Oleh sebab itu kami berharap sinergitas bisa terjalin bersama,” ujar Khofifah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement