Ahad 27 Jun 2021 07:03 WIB

Komentar Adian Terkait GeNose Mengundang Perhatian Warganet

GeNose sedang jadi sorotan di Tanah Air karena dituding tak akurat.

Calon penumpang kereta api melakukan tes GeNose C19, di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (11/6). Tes GeNose C19 hingga saat ini terus dilakukan PT KAI disetiap stasiun untuk calon penumpang jarak jauh sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Calon penumpang kereta api melakukan tes GeNose C19, di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (11/6). Tes GeNose C19 hingga saat ini terus dilakukan PT KAI disetiap stasiun untuk calon penumpang jarak jauh sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Adian Napitupulu menjadi trending topic di Twitter. Ini lantaran Adian memberikan pandangan tentang penggunaan GeNose C19 atau Gadjah Mada Electric Nose.

Pernyataan tersebut mengundang komentar dukungan dari para netizen di Twitter. Bahkan hingga kini masih dibahas, #GenoseKataAdian.

Dia mendapatkan dukungan warganet karena kritikan atau pandangan yang diutarakannya dinilai memberikan banyak informasi, membangun dan solutif. Adian menjelaskan, tidak sepakat jika lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air dikaitkan dengan akurasi alat deteksi Covid menggunakan embusan napas buatan dalam negeri, GeNose C19.

Adian mengatakan, adanya Genose merupakan bukti pemerintah hadir di tengah masyarakat. Terbukti, penggunaan GeNose digemari masyarakat karena tidak harus dicolok hidungnya seperti tes PCR atau antigen. Selain itu, harga tes GeNose pun terjangkau.

"Ketika GeNose ditiadakan, yang paling terpukul sebenarnya rakyat kecil juga, yang tetap harus beraktivitas untuk mencari nafkah. Berikutnya, perjalanan akan berbiaya tinggi dan mempengaruhi mobilitas manusia yang berikutnya bisa memukul perekonomian," kata dia, Sabtu lalu.

Lebih lanjut, Adian menyebut GeNose merupakan alat uji yang paling murah dan bukan murahan, apalagi asal-asalan. Buktinya, GeNose teruji dan izin edarnya dikeluarkan Kemenkes (KEMENKES RI AKD 20401022883).

Kehadiran Genose juga membawa dua sisi positif yakni bisa dijangkau oleh beragam kalangan dan di sisi lain membantu negara untuk melakukan identifikasi mereka yang terkena Covid-19 dengan cepat dan murah.

"Menghentikan penggunaan GeNose akan membuat kesehatan hanya menjadi milik orang orang kaya saja yang mampu membayar mahal hanya untuk tes saja. Sederhananya GeNose menjawab kebutuhan Rakyat dan Negara," kata dia.

Adian pun mengusulkan, penggunaan GeNose sebaiknya tidak hanya di Bandara atau Stasiun saja. Tapi, juga diterapkan di terminal, pasar, mal, kelurahan, pusat perbelanjaan, dan berbagai tempat umum. 

"Sehingga akses Masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap Covid-19 semakin terbuka dengan harga yang juga terjangkau," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement