REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank Indonesia dan Kementerian Kesehatan akan menyebarkan sekitar 335 ribu vaksin Covid-19 selama Juli mendatang. Adapun inisiatif tersebut sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo yang disampaikan pada kegiatan vaksinasi massal sektor jasa keuangan pada Rabu (16/6).
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan otoritas berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengalokasikan vaksin sejumlah 335 ribu. “Saat ini, OJK tengah melakukan pendataan akan kebutuhan vaksinasi yang akan diadakan selama triwulan tiga 2021. Selanjutnya, kolaborasi OJK dan BI juga menggandeng Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan/Badan Musyawarah Perbankan Daerah di seluruh Indonesia untuk melaksanakan vaksinasi massal,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Senin (28/6).
Adapun vaksinasi massal akan menyasar pekerja perbankan, serta nasabah atau masyarakat. Selain itu, setiap lembaga jasa keuangan didorong membuka sentra vaksinasi yang berkelanjutan. Sebelumnya, Wimboh menekankan vaksinasi diperlukan untuk memperoleh kekebalan kelompok.
"Program vaksinasi Covid-19 sangat penting untuk mencapai kekebalan kelompok untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional yang telah membaik sejak awal tahun ini, sejalan dengan upaya meningkatkan protokol kesehatan yang lebih ketat," kata Wimboh.
Pada 16 dan 17 Juni lalu, sebanyak 8.300 pegawai menerima vaksin dosis pertama dalam vaksinasi massal sektor jasa keuangan di Jakarta.