Selasa 29 Jun 2021 19:07 WIB

Airlangga: ASEAN-Rusia Diharapkan Tingkatkan Kerja Sama

Golkar dan parpol di ASEAN mendorong tak ada nasionalisme vaksin Covid-19.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto
Foto: Istimewa
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Partai Golkar menjadi wakil Indonesia yang hadir dalam forum meja bundar bersama United Russia Party atau Partai Rusia Bersatu, Selasa (29/6). Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan forum ini bermanfaat bagi jaringan multilateral untuk membangun kerja sama yang lebih intensif antarnegara melalui peran partai politik masing-masing.

"Suatu kehormatan bagi kami dapat bertemu di acara ini yang berdampak pada hubungan negara dalam memperkuat kerja sama bilateral dan multilateral,” ujar Airlangga dalam sambutannya secara virtual dari kantor DPP Partai Golkar, Selasa (29/6).

Airlangga menyatakan Indonesia memiliki hubungan erat dengan beberapa negara ASEAN yang tergabung dalam forum ini sebagai satu komunitas regional. Termasuk kerja sama dibidang perdagangan dan diplomasi politik.

Selain itu, Airlangga juga menyatakan hubungan bilateral Indonesia-Rusia memiliki nilai strategis. Rusia adalah salah satu kekuatan dunia yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Kerja sama Indonesia-Rusia yang terjalin lama dinilai mampu mendukung stabilitas ekonomi kedua negara.

“Untuk itu, perluasan kerjasama melalui forum multilateral sangat diperlukan agar dapat mendukung stabilitas ekonomi negara-negara kawasan yang berdampak pada Indonesia dan kawasan sekitarnya,” kata Airlangga.

Untuk mewujudkan kemudahan berinvestasi di Indonesia, Airlangga menyebut pemerintah telah membuat peraturan Omnibus Law UU Cipta Kerja. “Kami mengundang Anda untuk berinvestasi di berbagai bidang yang tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tetapi juga untuk meningkatkan pertumbuhan daerah serta mitra kami,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI ini.

Airlangga berharap melalui forum ini dapat meningkatkan kerja sama antara negara-negara ASEAN dengan Rusia. "Indonesia mengapresiasi pertemuan ini dan ASEAN adalah secara strategis menunjukan bahwa ASEAN termasuk Indonesia ini adalah sahabat-sahabat yang perlu terus bekerja sama secara G to G, partai to partai, jadi kerja sama partai to partai ini tentu mendorong untuk lebih dalamnya kerja sama antar negara termasuk negara-negara di ASEAN yang mendorong nanti kebijakan pemerintahan di negara masing-masing secara multilateral," ujarnya.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga membahas soal isu terkini, yaitu terkait vaksin Covid-19. Airlangga menyampaikan pentingya kerja sama vaksin antara negara ASEAN dengan Rusia. "Beberapa negara juga menyampaikan agar tidak ada yang namanya nasionalisme vaksin. Sehingga vaksin itu bisa digunakan di berbagai negara dan Indonesia juga menyampaikan tidak ada yang aman sampai semuanya aman. Jadi vaksin itu jadi sesuatu public goods yang harus didorong," ujarnya.

Forum digelar mengangkat tema 'The Role of the Responsible Political Force of Russia and the ASEAN Countries in Strengthening the Architecture of Security and Cooperation in the ASIA-Pacific Region'. Sejumlah tokoh yang hadir dalam forum yang digelar secara daring tersebut antara lain Ketua Partai Rusia Bersatu yang juga Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia, Dmitry Medvedev, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Revolusioner Rakyat Laos, Presiden Republik Demokratik Rakyat Laos, HE Thongloun Sisoulith, Ketua Partai Rakyat Kamboja sekaligus Perdana Menteri Kerajaan Kamboja, H.E. Hun Sen

Kemudian hadir juga Sekretaris Eksekutif Komite Sentral Partai Komunis Vietnam Võ Văn Thưởng, Presiden Partai Demokrat Filipina-Kekuatan Rakyat, Hon Manny Pacquiao, Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Dato' Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi.

"Tentu bagi Partai Golkar ini adalah kerja sama internasional dengan partai politik lain untuk pendalaman daripada kebijakan publik di negara masing-masing sehingga di beberapa negara kan yang diundang adalah partai yang sedang di pemerintah, sehingga diharapkan apa yang dipertukarkan, exchange note ini akan bisa diimplementasikan di pemerintahan di negaranya masing-masing," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement