REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Italia telah menyelesaikan proses penarikan pasukannya dari Afghanistan, kata menteri pertahanan negara itu Lorenzo Guerini pada Rabu. Guerini menyambut kontingen terakhir yang kembali dari Afghanistan di bandara militer di Pisa, menurut laporan sumber diplomatik.
Dia berterima kasih kepada 53 tentara dan 723 personel militer yang tewas saat bertugas di Afghanistan. Guerini menekankan bahwa hubungan Italia dengan Afghanistan akan berlanjut di bidang lain, "dimulai dengan mendukung lembaga-lembaga Afghanistan dan memperkuat kerja sama dengan lembaga-lembaga ini di bidang pembangunan".
Polandia juga mengumumkan akan menarik seluruh pasukannya pada akhir pekan ini. Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan dengan Taliban pada 29 Februari 2020, untuk sepenuhnya menarik diri dari Afghanistan pada 1 Mei 2021.
Pemerintahan Joe Biden mengumumkan akan menarik diri sepenuhnya dari 1 Mei hingga 11 September. Lebih dari 50 persen penarikan telah selesai dan enam pangkalan militer telah diserahkan kepada pasukan Afghanistan, tetapi komando Amerika belum secara resmi mengumumkan berapa jumlah pasukan yang ditarik, menurut pernyataan terbaru oleh Komando Pusat AS.
AS diperkirakan akan mempertahankan beberapa unit militer untuk melindungi kedutaan besarnya di Kabul. Pemerintahan Biden, yang pada prinsipnya mencapai kesepakatan dengan Turki untuk melindungi Bandara Internasional Kabul, sedang mempertimbangkan untuk mempertahankan beberapa personel militer untuk mendukung pasukan Afghanistan.