Kamis 01 Jul 2021 17:06 WIB

Massa Palang Jalan Menuju Bandara Elelim Yalimo

Polda Papua berkomunikasi dengan Erdi Dabi-Jhon Wilil untuk meredam pendukungnya.

Massa hingga Kamis (1/7) masih memalang jalan menuju Bandara Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua. Akibatnya, operasional bandara tersebut terbatas. Mereka melakukan aksi tersebut karena kecewa terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (29/6), yang mendiskualifikasi kepesertaan pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Yalimo 2020. (Ilustrasi peta Papua)
Foto: Google Map
Massa hingga Kamis (1/7) masih memalang jalan menuju Bandara Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua. Akibatnya, operasional bandara tersebut terbatas. Mereka melakukan aksi tersebut karena kecewa terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (29/6), yang mendiskualifikasi kepesertaan pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Yalimo 2020. (Ilustrasi peta Papua)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Massa hingga Kamis (1/7) masih memalang jalan menuju Bandara Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua. Akibatnya, operasional bandara tersebut terbatas. Mereka melakukan aksi tersebut karena kecewa terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (29/6), yang mendiskualifikasi kepesertaan pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Yalimo 2020.

Kepala Kantor Unit Pengelola Bandar Udara Elelim Genos Imanuel Bless mengaku sejak insiden pembakaran di Elelim, Selasa (29/6), operasional bandara terbatas. Pada Rabu (30/6), kata dia, bandara hanya melayani dua kali penerbangan dari Jayapura. 

Baca Juga

Itu pun mengangkut anggota, termasuk pada hari Kamis (1/7) hanya melayani satu penerbangan dari Jayapura. "Bandara Elelim tidak dipalang, tetapi jalan menuju bandara yang dipalang sehingga aktivitas penerbangan untuk sementara terbatas," kata Genos Bless, Kamis (1/7).

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri di Jayapura, Kamis (1/7), mengatakan, untuk membantu pengamanan di Yalimo, Polda Papua mengirim dua regu Brimob dari Jayapura pada Rabu (30/6) kemarin. Kemudian pada hari ini, Polda Papua menambah satu regu.

Fakhiri mengatakan Polda Papua juga sudah berkomunikasi dengan Pasangan Calon Nomor Urut 01 Erdi Dabi-Jhon Wilil agar massa pendukungnya tidak lagi melakukan aksi anarkis. Fakhiri juga akan berkomunikasi dengan Pasangan Calon Nomor Urut 02 Lakius Peyon-Nahum Mabel.

Bahkan, kapolda bersama pangdam XVII Cenderawasih akan berkunjung ke Elelim bersama kedua paslon agar mereka berbicara langsung dengan para pendukung guna meredam emosi massa.

Pendukung pasangan Erdi Dabi-Jhon Wili, sejak Selasa (29/6) melakukan pembakaran gedung pemerintahan dan fasilitas umum pascaputusan MK. Dalam aksi tersebut, sejumlah gedung perkantoran ludes terbakar, di antaranya Kantor BPD Papua Yalimo, Kantor KPU, Bawaslu, dan DPRD Kabupaten Yalimo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement