Jumat 02 Jul 2021 18:01 WIB

Angka Kematian Covid di India Tembus 400 Ribu Jiwa

100 ribu kematian akibat Covid-19 di India terjadi hanya dalam 39 hari.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Anggota keluarga, dengan pakaian pelindung, dengan bantuan pekerja menguburkan jenazah seseorang yang meninggal karena COVID-19, di pemakaman Kristen di New Delhi, India, Sabtu, 29 Mei 2021
Foto: AP / Ishant Chauhan
Anggota keluarga, dengan pakaian pelindung, dengan bantuan pekerja menguburkan jenazah seseorang yang meninggal karena COVID-19, di pemakaman Kristen di New Delhi, India, Sabtu, 29 Mei 2021

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Korban meninggal akibat Covid-19 di India telah menembus 400 ribu jiwa, Jumat (2/7). Sekitar separuh dari mereka kehilangan nyawa pada gelombang kedua yang melanda India selama beberapa bulan terakhir.

Kementerian Kesehatan India melaporkan 853 kematian baru akibat Covid-19 selama 24 jam terakhir. Saat ini, korban meninggal di sana tercatat sebanyak 400.312 jiwa. Menurut penghitungan Reuters, 100 ribu kematian di India terjadi hanya dalam 39 hari.

Baca Juga

 

Kendati demikian, para ahli meragukan angka kematian tersebut. Mereka curiga jumlahnya bisa melampaui dari yang tercatat. “Penghitungan kematian yang rendah adalah sesuatu yang telah terjadi di seluruh negara bagian, sebagian besar karena kelambatan dalam sistem. Itu berarti, kita tidak akan pernah tahu berapa banyak orang yang meninggal dalam gelombang kedua ini,” kata Rijo M John, profesor di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Rajagiri di kota selatan Kochi.

 

Bulan lalu, Bihar, salah satu negara bagian termiskin di India, merevisi total angka kematian dari 5.424 menjadi 9.429 jiwa. Hal itu dilakukan setelah ada perintah dari pengadilan setempat. India mencatat total 200 ribu kematian pada akhir April. Namun hanya butuh 28 hari untuk mencapai 300 ribu jiwa.

Pada April dan Mei lalu, sistem kesehatan India hampir kolaps. Rumah sakit kehabisan tempat tidur dan pasokan oksigen menipis. Warga yang tak tertangani meninggal di area parkir rumah sakit dan di rumah mereka.

 

Selepas Mei, angka infeksi di India mulai menurun. Namun ketika negara tersebut secara bertahap mencabut pembatasan, para ahli memperingatkan tentang kemunculan gelombang ketiga. Ada pula varian baru yang dikenal dengan istilah Delta Plus. Delta adalah varian Covid-19 yang pertama kali ditemukan dan menyebar di India.

 

Saat ini India telah mencatatkan 30,45 juta kasus Covid-19. Ia menempati urutan kedua sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Posisi pertama diduduki Amerika Serikat dengan 33,67 juta kasus. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement