Selasa 06 Jul 2021 08:59 WIB

Penanganan Covid-19 di Garut akan Difokuskan di Empat RS

Dari empat RS di Garut, diperkirakan ada 750-800 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau RSUD dr Slamet Kabupaten Garut, Jumat (25/6/2021).
Foto: Biro Adpim Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau RSUD dr Slamet Kabupaten Garut, Jumat (25/6/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Pemerintah Kabupaten Garut berupaya memfokuskan penanganan pasien kasus Covid-19 di empat rumah sakit (RS). Salah satunya di RSUD dr Slamet.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani menjelaskan, saat ini pasien Covid-19 masih tersebar di sejumlah RS. “Secara bertahap, ke depan hanya empat RS saja di Garut yang menangani Covid-19 agar lebih optimal dan maksimal dalam penanganan pasien. Jadi, tidak terlalu tersebar,” kata dia, Senin (5/7).

Baca Juga

Empat RS untuk penanganan kasus Covid-19 itu adalah RSUD dr Slamet, RSUD Pameungpeuk, RS Medina, dan RS Guntur. Namun, hanya RSUD dr Slamet yang lebih dikhususkan untuk penanganan pasien Covid-19. Sementara di tiga RS lainnya, kata Leli, sekitar 60-80 persen kapasitasnya akan ditujukan bagi pasien Covid-19. “Tiga rumah sakit lainnya masih bisa untuk menangani pasien non-Covid-19. Namun, sebagian besar untuk pasien Covid-19,” ujarnya.

Ke depan, RSUD dr Slamet untuk sementara tidak akan melayani pasien non-Covid-19, terkecuali untuk layanan hemodialisis dan talasemia. Hampir seluruh tempat tidur di RS tersebut akan ditujukan bagi pasien Covid-19. Rencananya ada sekitar 500 tempat tidur yang disiapkan. Akan tetapi, sejauh ini belum semua tempat tidur bisa digunakan untuk pasien Covid-19, sebab masih ada pasien kasus lainnya yang tengah menjalani perawatan. “Itu kan harus diselesaikan dulu,” kata Leli.

Lantaran itu, Leli mengatakan, pasien Covid-19 dari beberapa RS lainnya masih belum bisa dipindah ke RSUD dr Slamet. Dari empat RS yang difokuskan untuk penanganan Covid-19, kata dia, nantinya tersedia sekitar 750-800 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Direktur RSUD dr Slamet, Husodo Dewo Adi, mengatakan, rumah sakitnya akan difokuskan untuk penanganan pasien Covid-19 dengan gejala berat. Saat ini, kata dia, dari 500 tempat tidur yang tersedia, baru 200 yang terisi pasien Covid-19. RSUD dr Slamet pun masih merawat sejumlah pasien non-Covid-19. “Pasien non-Covid masih ada yang dirawat, sekitar 50 orang. Itu memang kita rawat sampai pulang,” kata dia.

Apabila itu tuntas, Husodo mengatakan, baru semua tempat tidur bisa ditujukan untuk pasien Covid-19. “Mudah-mudahan minggu ini (pasien non-Covid-19) sudah bisa pulang semua,” ujarnya.

Sementara di RSUD Pameungpeuk, pelayanan terhadap pasien non-Covid-19 ke depan masih akan berjalan. Pasalnya, menurut Direktur RSUD Pameungpeuk, Lulu Fahrizah Balqis, rumah sakitnya ini merupakan satu-satunya di wilayah selatan Garut. “Kalau untuk Covid semua, kasihan masyarakat. Ini kan cuma satu-satunya di selatan,” ujar dia.

Menurut Lulu, tempat tidur di RSUD Pameungpeuk akan dibagi untuk pelayanan pasien Covid-19 maupun non-Covid-19. “Dari 130-an bed, 64 akan digunakan untuk pasien Covid-19,” kata Lulu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement