Selasa 06 Jul 2021 15:49 WIB

Target Pertumbuhan Ekonomi Diturunkan Jadi 4 Persen

Pertumbuhan ekonomi semester dua sangat bergantung penanganan Covid-19.

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Seorang warga melintasi jembatan penyeberangan orang saat pelaksanaan PPKM Darurat di Senayan, Jakarta, Senin (5/7/2021). Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 sebesar 29.745 orang dengan total mencapai 2.313.829 kasus. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bergantung pula dari keberhasilan PPKM menekan laju kasus positif.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Seorang warga melintasi jembatan penyeberangan orang saat pelaksanaan PPKM Darurat di Senayan, Jakarta, Senin (5/7/2021). Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 sebesar 29.745 orang dengan total mencapai 2.313.829 kasus. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bergantung pula dari keberhasilan PPKM menekan laju kasus positif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi menjadi 4 persen pada kuartal tiga 2021. Hal ini bisa terjadi jika kasus Covid-19 masih tinggi usai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan pertumbuhan ekonomi pada semester dua 2021 sangat tergantung pada penanganan laju penurunan Covid-19. Sri Mulyani pernah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen pada semester dua 2021.

Baca Juga

“Namun apabila restriksinya cukup panjang karena Covid-19 masih sangat tinggi, maka pertumbuhan ekonomi untuk kuartal III bisa turun sekitar 4 persen. Ini yang harus kita waspadai,” ujarnya saat konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna seperti dikutip Selasa (6/7).

Menurutnya pemerintah berupaya mengakselerasi vaksinasi agar bisa mencapai dua juta per hari. Bahkan, akan dinaikkan lagi menjadi tiga juta vaksinasi per hari pada Oktober dan November mendatang.

“Ini sebuah target yang luar biasa tinggi dan bapak Presiden Jokowi tadi menyampaikan bahwa kerja bersama seluruh pihak harus dilakukan untuk meningkatkan target vaksinasi ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Muhidin Mohamad Said, menekankan ekonomi Indonesia harus dapat tumbuh 4 persen dalam rangka mencapai target pertumbuhan lima persen pada 2022. “Sebab pemerintah sangat sulit mengejar target pertumbuhan PDB tahun depan minimal lima persen bila pertumbuhan PDB kita pada tahun ini di bawah tiga persen,” katanya.

Muhidin menyatakan salah satu cara untuk mencapai pertumbuhan 4 persen tahun ini dengan mengakselerasi program vaksinasi karena akan mampu membantu menekan kasus Covid-19. Hal itu harus dilakukan mengingat kasus harian Covid-19 telah mencapai angka di atas 20 ribu dengan tingkat keterisian kamar rawat inap di rumah sakit yang mulai menunjukkan overload.

Dari sisi indikator ekonomi dan bisnis pada kuartal satu 2021 sebenarnya telah menunjukkan momentum pemulihan ekonomi yang semakin menguat. “Namun kita tidak boleh lengah ancaman lonjakan kasus Covid-19 masih membayangi kita mulai pekan lalu,” katanya.

Oleh sebab itu, Muhidin pun mengapresiasi langkah dan upaya mendalam yang dilakukan pemerintah untuk mengejar target vaksinasi yang mampu mencapai 1,3 juta penduduk per hari. “Langkah ini kita harapkan menekan tingkat vitalitas bagi pasien Covid-19. Semoga saja lonjakan kasus Covid-19 tidak mengganggu agenda program pemulihan ekonomi yang dijalankan pemerintah,” ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement