Jumat 09 Jul 2021 17:40 WIB

Pandemi Memburuk, Semua Sekolah di Seoul Belajar Daring

Korsel memutuskan untuk menaikkan tingkat kewaspadaan ke level tertinggi

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Petugas medis menunggu untuk menerima dosis pertama vaksin Pfizer BioNTech COVID-19 di pusat vaksinasi National Medical Center di Seoul Sabtu, 27 Februari 2021.
Foto: Song Kyung-Seok / Pool Photo via AP
Petugas medis menunggu untuk menerima dosis pertama vaksin Pfizer BioNTech COVID-19 di pusat vaksinasi National Medical Center di Seoul Sabtu, 27 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Seluruh sekolah di wilayah Seoul akan beralih ke belajar daring mulai pekan depan. Pada Jumat (9/7), pemerintah Korea Selatan (Korsel) memutuskan untuk menaikkan tingkat kewaspadaan ke level tertinggi di tengah kasus Covid-19 yang memecahkan rekor.

Menteri Pendidikan Yoo Eun-hae mengatakan langkah tersebut akan mulai berlaku Rabu pekan depan di sekolah-sekolah di Seoul, Incheon, dan Provinsi Gyeonggi hingga 25 Juli. Sekolah juga harus ditutup pada pukul 22.00 mulai Senin pekan depan.

Baca Juga

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan wilayah ibu kota akan ditempatkan di bawah Level 4 yang paling ketat mulai Senin selama dua pekan. Hal tersebut dikarenakan virus corona menyebar dengan cepat di daerah Seoul, rumah bagi sekitar setengah dari populasi negara itu.

Sekolah, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah diharuskan untuk menghapus opsi pengajaran tatap muka dan beralih ke hanya online di bawah keadaan pandemi Level 4 yang paling ketat.

Liburan musim panas sekolah biasanya dimulai pada pertengahan Juli dan berakhir pada pertengahan Agustus. Kementerian mengatakan dimulainya kembali kelas tatap muka secara penuh pada semester musim gugur akan bergantung pada keparahan pandemi. Ini mengisyaratkan fleksibilitas pada rencana pembukaan kembali sekolahnya.

Kementerian telah berusaha untuk membawa semua siswa kembali ke ruang kelas karena kekhawatiran atas kesenjangan yang melebar dalam pencapaian pendidikan. Keputusan untuk menerapkan Level 4 dibuat mengingat lonjakan kasus virus baru baru-baru ini di seluruh negeri, dengan sejumlah wabah dilaporkan di wilayah ibu kota.

Pada Jumat (9/7), Korsel melaporkan 1.316 kasus. Angka ini merupakan penghitungan kasus Covid-19 harian tertinggi sejak Korsel melaporkan kasus pertamanya pada awal 2020.

"Langkah-langkah antivirus telah mencapai tingkat krisis maksimum, dengan rekor tertinggi kasus Covid-19 harian baru yang diperbarui selama beberapa hari," kata Perdana Menteri Korsel Kim Boo-kyum dalam pertemuan tanggapan antarlembaga Covid-19 seperti dikutip laman Yonhap News Agency, Jumat.

"Di Seoul saja, kami melihat lebih dari 500 kasus untuk hari ketiga berturut-turut, sementara empat dari lima kasus yang dilaporkan secara nasional berasal dari wilayah ibu kota," ujarnya menambahkan.

Kementerian menjelaskan sekolah diizinkan untuk memutuskan apakah akan memajukan tanggal liburan musim panas atas kebijaksanaan mereka atau tidak. Lnagkah ini merupakan bagian dari upaya membendung penyebaran virus di gedung sekolah.

Pengujian pengawasan Covid-19 akan dilakukan lebih sering di sekolah-sekolah di seluruh negeri. Siswa sekolah menengah atas dan guru akan divaksinasi mulai 19 Juli. Sementara guru sekolah akan memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan vaksin pekan depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement