Sabtu 10 Jul 2021 02:26 WIB

Taliban Kuasai Sebagian Perbatasan Afghanistan-Tajikistan

Situasi keamanan di Afghanistan dilaporkan terus memburuk.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Seorang pejabat keamanan Afghanistan yang memegang peluncur granat berpeluncur roket (RPG) berpatroli di sebuah desa setelah mereka membersihkan daerah gerilyawan Taliban di distrik Achin di provinsi Nangarhar, Afghanistan, 31 Mei 2021 (dikeluarkan 01 Juni 2021).
Foto: EPA-EFE/GHULAMULLAH HABIBI
Seorang pejabat keamanan Afghanistan yang memegang peluncur granat berpeluncur roket (RPG) berpatroli di sebuah desa setelah mereka membersihkan daerah gerilyawan Taliban di distrik Achin di provinsi Nangarhar, Afghanistan, 31 Mei 2021 (dikeluarkan 01 Juni 2021).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Taliban saat ini dilaporkan telah menguasai lebih dari dua pertiga wilayah perbatasan Afghanistan dan Tajikistan. Hal itu dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri Rusia pada Jumat.

Dilansir dari Reuters, Jumat (9/7), Kementerian meminta semua pihak dalam konflik Afghanistan untuk menahan diri seraya mengatakan bahwa Rusia dan blok militer CSTO yang dipimpin Moskow akan bertindak tegas untuk mencegah agresi dan provokasi di perbatasan.

Baca Juga

Sebelumnya pada Rabu, Tajikistan telah meminta anggota blok militer yang dipimpin Rusia untuk membantunya menghadapi tantangan keamanan yang muncul dari Afghanistan. Situasi keamanan di Afghanistan dilaporkan terus memburuk pasca pasukan asing menarik diri setelah 20 tahun perang. Ratusan tentara Afghanistan juga telah melarikan diri dari Taliban dengan melewati perbatasan ke Tajikistan.

Seorang pejabat Tajikistan mendesak Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), yang mencakup Rusia dan lima negara bekas Soviet lainnya, untuk turun tangan menghadapi kekacauan di perbatasan. Menurut pejabat itu, Tajikistan tidak akan mampu menangani ketidakstabilan di perbatasannya tanpa bantuan eksternal.

“Mengingat situasi sekarang di perbatasan, ditambah kondisi geografis yang dikelilingi pegunungan, menghadapi tantangan ini sendiri tampaknya sulit,” kata Hasan Sultonov, perwakilan Tajikistan di CSTO, seperti dilansir Reuters.

Komentar Sultonov muncul setelah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Moskow siap menggunakan pangkalan militernya di Tajikistan (salah satu yang terbesar di luar negeri), untuk memastikan keamanan sekutunya di wilayah tersebut.

"Kami mengamati dengan cermat apa yang terjadi di Afghanistan, di mana situasinya cenderung memburuk dengan cepat, termasuk dengan latar belakang keluarnya pasukan Amerika dan NATO lainnya dengan tergesa-gesa," kata Lavrov.

"Kami akan melakukan semua yang kami bisa, termasuk menggunakan kemampuan pangkalan militer Rusia di perbatasan Tajikistan dengan Afghanistan, untuk mencegah serangan agresif terhadap sekutu kami," kata Lavrov. Sementara itu, Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon telah memerintahkan mobilisasi 20 ribu tentara cadangan untuk memperkuat perbatasan negaranya dengan Afghanistan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement