REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dokter kontroversial, Lois Owien, mengaku akan menolak jika mendapat panggilan dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK). Menurutnya, permintaan untuk memberi keterangan mengenai pernyataannya tentang penyebab kematian pasien Covid-19 adalah karena interaksi obat hanyalah pemanggilan belaka.
"Cuma panggilan, saya (akan) tolak, karena ilmu saya mahal," ujar Lois kepada Republika.co.id, Ahad (11/7).
Lois menyebut, penolakan itu merupakan bentuk perjuangannya. Ia mengungkapkan, pemikirannya selalu ditolak oleh Ikatan Dokter Indonesia hingga Kemenkes.
"Saya sudah berjuang sangat keras di dunia nyata untuk membantu IDI dan Kemenkes, tapi ditolak karena mereka sudah punya protokol sendiri (dari) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," jelas dia.
Dewan Ketahanan Nasional dan Badan Intelijen Negara, menurut Lois, juga sudah mendengar pandangannya soal pandemi Covid-19. Ia mengklaim telah bersurat kepada dua lembaga negara itu pada Mei lalu.
Bahkan, menurut Lois, Dewan Ketahanan Nasional serta Sekretaris Utama (Sestama) BIN Komjen Bambang Sunarwibowo juga membantu dirinya untuk menyurati Kemenkes. Dokter yang menggeluti anti aging itu menyatakan, berencana untuk terus membela pemikirannya soal Covid-19 dan konspirasi di baliknya.
"Hampir semua personal yang saya hubungi paham (kondisi Covid-19). Tapi (ada) kesulitan menjelaskan kepada yang lain," katanya.