REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias dalam sebuah wawancara dengan media lokal, mendukung Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk melakukan pembicaraan langsung. Dendias menggambarkan Erdogan sebagai orang yang ramah dan bersahabat secara pribadi.
"Presiden Erdogan adalah pemimpin penting dan telah mencapai banyak hal," kata Dendias seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (12/7).
Dendias mengatakan, Erdogan adalah pemimpin yang memerintah Turki dengan masa jabatan hampir sama dengan pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk. Selain itu, Erdogan menentukan citra Turki.
Pada saat yang sama, Dendias menekankan bahwa Yunani memiliki perbedaan yang sangat besar dengan kebijakan regional Turki. Menurutnya, Yunani dan Turki menempuh jalan panjang untuk menyelesaikan perbedaan.
"Ada jalan panjang sampai kita mencapai Den Haag untuk menyelesaikan perbedaan kita dengan Turki. Pertama harus ada kesepakatan antara kedua negara, tentang apa yang sebenarnya akan dinilai sebelum mencapai Den Haag,” kata Dendias saat wawancara dengan outlet media Newsbomb pada Sabtu (10/7).
"Posisi tetap Yunani, terlepas dari pemerintah dan menteri, adalah bahwa masalah yang dapat kita diskusikan adalah landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif di laut," kata Dendias menambahkan.
Dendias juga menjelaskan, ketika Yunani berbicara tentang perbatasan laut, berarti mengacu pada luas perbatasan laut yang diizinkan oleh hukum internasional dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut, yaitu 12 mil laut. Dendias menekankan bahwa Yunani dapat memilih kapan dan bagaimana mereka akan menggunakan haknya. Hal ini adalah hak prerogatif Yunani.