Senin 12 Jul 2021 20:29 WIB

Pemukiman Kuno Muslim yang Sebarkan Islam di Kaukasus Utara

Pemukiman Kuno Muslim yang Sebarkan Islam di Kaukasus Utara

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Hafil
Pemukiman Kuno Muslim yang Sebarkan Islam di Kaukasus Utara
Foto: Russia Beyond
Pemukiman Kuno Muslim yang Sebarkan Islam di Kaukasus Utara

REPUBLIKA.CO.ID,MAKHACHKALA – Salah satu pemukiman terkuno di wilayah Kaukasus Utara adalah Kala-Koreysh. Pemukiman tersebut diisi oleh Muslim dan menjadi pusat penting untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh wilayah Kaukasus Utara. Sampai sekarang, situs itu masih didatangi oleh para wisatawan dan peziarah.

Pemukiman Kala-Koreysh terbentuk saat invasi Kekhalifahan Arab di wilayah Dagestan pada abad ketujuh. Pemukiman berbenteng ini didirikan oleh anggota suku Quraisy, suku Nabi Muhammad. Kala-Koreysh menjadi ibu kota salah satu negara bagian abad pertengahan yang paling kuat yang dikenal sebagai Kaytag Utsmiystvo.

Baca Juga

Pemukiman ini terletak di tempat yang indah dan sulit diakses di puncak gunung yang dikelilingi oleh lima sungai dan tebing curam. Untuk mencapai Kala-Koreysh, kemungkinan hanya bisa dilalui oleh jalan kecil yang melintasi punggung bukit.

Posisi strategis pemukiman ini memungkinkan benteng bisa mengontrol jalur perdagangan dan berhasil menyebarkan Islam di wilayah tersebut. Bersama dengan Kota Derbent, Kala-Koreysh menjadi salah satu pusat utama penyebaran Islam ke Dagestan dan seluruh Kaukasus Utara.

Di antara peninggalan budaya Kala-Koreysh adalah sisa-sisa benteng, masjid abad ke-11 yang setengah hancur, makam penguasa terakhir negara bagian Kaytag, dan kuburan kuno untuk bangsawan dan rakyat.

Di dekat pemukiman, orang dapat menemukan reruntuhan penginapan pinggir jalan untuk para musafir yang dikenal sebagai karavanserai. Bangunan ini yang berasal dari abad ke-15, bukan bangunan khas wilayah tersebut karena orang Dagestan selalu menyukai tinggal di rumah kerabat dan teman mereka.

Sementara itu, di pintu masuk pemukiman, wisatawan dapat menemukan gundukan batuan kecil ditutupi dengan pohon dihiasi pita. Menurut legenda, seorang gadis lokal dimakamkan di sini. Pada zaman kuno, ketika semua penduduk sedang berdoa di masjid, musuh menyerang Kala-Koreysh. Gadis itu adalah satu-satunya yang menahan mereka sampai doa selesai. Jadi, dia menyelamatkan pemukiman.

Dilansir Russia Beyond, Senin (12/7), penghuni terakhir Kala-Koreysh dimukimkan kembali ke Chechnya pada tahun 1944. Setelah kembali ke tanah air mereka, mereka lebih suka tinggal di kota-kota dan desa-desa lain sehingga membuat Kala-Koreysh menjadi kota hantu. Saat ini, pemukiman adalah bagian dari warisan budaya Dagestan dan seluruh Rusia, serta tempat suci bagi peziarah Muslim. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement