REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Tim Darurat dan Krisis UEA pada Selasa (13/7) mengumumkan semua masjid dan mushala di seluruh Uni Emirat Arab (UEA) diizinkan melakukan sholat Idul Adha. Jamaah sholat harus mengikuti protokol kesehatan ketat.
Dilansir di Gulf Today, Rabu (14/7), pihak berwenang menyarankan semua jamaah membawa sajadah sendiri. Pihak berwenang juga menekankan pasien Covid-19 dan mereka yang kontak dekat dengan pasien positif Covid-19 dilarang menghadiri sholat di masjid.
Pihak berwenang juga memperingatkan semua orang yang hadir di masjid tidak berjabat tangan maupun kontak fisik lainnya, baik sebelum maupun sesudah sholat Idul Adha. "Tolong hindari pertemuan dan jabat tangan sebelum dan sesudah sholat Idul Adha dalam segala bentuknya, dan saling menyapa dan memberi selamat dari jarak jauh," kata pihak berwenang.
Pintu mushala dan masjid akan dibuka 15 menit sebelum dimulainya sholat Idul Adha, dan akan segera ditutup setelah sholat. Terakhir, pihak berwenang menyarankan agar orang tua, orang yang menderita penyakit kronis dan anak-anak di bawah 12 tahun menghindari sholat Idul Adha di masjid. Pihak berwenang menyarankan agar mereka sholat di rumah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka.