Jumat 16 Jul 2021 18:48 WIB

UIKA Bogor Perkuat Kerja Sama dengan Al-Zuhri Singapura

Sebagai kampus Islam, UIKA berupaya meluaskan dakwah Islam di kancah internasional.

Rektor UIKA Bogor Dr HE Mujahidin MSi.
Foto: dok uika
Rektor UIKA Bogor Dr HE Mujahidin MSi.

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Jawa Barat, kembali melanjutkan dan memperkuat kerja sama dengan Al-Zuhri Singapura. Kerja sama kedua lembaga telah meluluskan 86 sarjana agama Islam dari 175 mahasiwa asal Singapura yang menimba ilmu di UIKA Bogor.

Melalui kerja sama itu UIKA Bogor terus berupaya menunjukkan perannya sebagai kampus Islam yang meluaskan dakwah Islam di kancah internasional. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UIKA dan Al-Zuhri Singapura itu ditandatangani langsung Rektor UIKA Bogor Dr HE Mujahidin MSi dan Ketua Pengurus Pengajian Tinggi Al-Zuhri Singapura Wan Hussin Haji Zoohri secara virtual pada Kamis (15/7).

Menurut Rektor UIKA, kerja sama tersebut meliputi pengiriman mahasiswa Singapura dalam naungan Al-Zuhri Singapura untuk mengikuti perkuliahan program sarjana (S1) dan pascasarjana Pendidikan Agama Islam di Universitas Ibn Khaldun (UIKA Bogor). "Saya berharap semoga kerja sama yang terjalin cukup lama ini dapat ditingkatkan ke program S2 bahkan S3," ujar Dr Mujahidin dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (16/7). Penandatangan kerja sama itu juga dihadiri Direktur Sekolah Pascasarjana UIKA Prof Dr KH Didin Hafidhuddin.

Rektor UIKA Bogor juga mengucapan terima kasih kepada Institut Pengajian Tinggi Al-Zuhri Singapura atas kepercayaannya kepada UIKA Bogor. "Bagaimana pun UIKA sebagai kampus Islam memiliki tanggung jawab moril dalam menjalankan misi dakwah Islam lebih luas lagi," kata rektor.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Pengajian Tinggi Al-Zuhri Singapura Wan Hussin Haji Zoohri mengakui besarnya peran UIKA dalam memberikan bimbingan dan nasihat sebagai upaya melahirkan cendikiawan Muslim yang dapat menjalankan dakwah Islam di Singapura.

"Kami ini berasal dari negara kecil yang minoritas penduduk Muslim, alasan ini menjadi penguat kepada kami untuk menggandeng UIKA dalam melahirkan cendikiawan Muslim guna meluaskan peranan dakwah Islam,” kata  Wan Hussin. 

Al-Zuhri merupakan lembaga Pendidikan Islam yang berdiri sejak 20 tahun lalu di Singapura. Dalam menjalankan misi dakwah Islam, Al-Zuhri perlu menggandeng banyak pihak, salah satunya negara besar seperti Indonesia. Menurut Wan Hussin, UIKA sebagai kampus Islam  menjadi pilihan yang tepat sebagai mitra dalam mewujudkan misi ini.

“Alhamdulillah kerja sama yang dijalin selama ini sudah berjalan dengan baik, sementara mahasiswa saat ini yang mengikuti program sarjana dan pascasarjana merasakan pelayanan yang sangat baik, dan ini patut disyukuri karena ini yang kita inginkan," ungkap Wan Hussin.

Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak juga membahas hal teknis pelaksanaan perkuliahan di tengah pandemi Covid-19 dan kemungkinan peluang penyelenggaraan perkuliahan untuk program pascasarjana. Turut Hadir dalam pertemuan ini para wakil rektor, dekan Fakultas Agama Islam, direktur Sekolah Pascasarjana, serta para pengurus Intitut Pengajian Tinggi Al-Zuhri. (*)

sumber : Siaran Pers
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement