Selasa 20 Jul 2021 12:20 WIB

Jokowi: Pandemi Covid-19 Jadi Ujian yang Sungguh Berat

Jokowi mendoakan agar Allah terus memberikan perlindungan kepada bangsa Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pandemi Covid-19 yang terjadi di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia menjadi ujian yang berat dan nyata yang harus dihadapi bersama.

Kendati demikian, Jokowi yakin bangsa Indonesia dapat melewati pandemi itu dengan pengorbanan, kebersamaan, dan juga ikhtiar yang benar-benar dilakukan semaksimal mungkin.

Baca Juga

"Pandemi Covid-19 adalah ujian yang sungguh berat dan nyata. Kita bisa melaluinya dengan pengorbanan, kebersamaan, dan ikhtiar yang sungguh-sungguh," kata Jokowi melalui media sosial Instagramnya, Selasa (20/7).

Jokowi mendoakan agar Allah terus memberikan perlindungan kepada bangsa Indonesia dari segala marabahaya.

"Dan melimpahi kita dengan rahmat dan karunia-Nya," tambahnya.

Sebelumnya, saat memberikan arahan kepada kepala daerah se-Indonesia pada Senin (19/7) kemarin, Presiden menyampaikan peringatan dari WHO yang memperkirakan munculnya kembali varian baru dari Covid-19.

Jokowi mengatakan, varian baru ini bisa menyebabkan pandemi berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

“Akhir dari pandemi ini belum bisa diprediksi setelah varian pertama, kemudian datang varian Delta. Tiga hari yang lalu WHO menyampaikan diperkirakan akan muncul lagi varian baru. Varian baru lagi dan ini akan menyebabkan pandemi bisa lebih panjang dari yang kita perkirakan. Artinya kita butuh ketahanan nafas yang panjang,” kata Jokowi.

Presiden pun menekankan bahwa disiplin terhadap protokol kesehatan dan juga percepatan vaksinasi menjadi kunci utama pengendalian kasus yang harus dijalankan. Sehingga, Indonesia mampu mengakhiri pandemi yang saat ini tengah mengalami lonjakan tinggi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement