Sabtu 24 Jul 2021 09:37 WIB

Vietnam Perpanjang Lockdown di Ho Chi Minh

Varian Delta tingkatkan jumlah kasus Covid-19 di Vietnam.

Pria mengenakan masker berjalan di salah satu sudut kota di Vietnam, Mulai Sabtu (24/7), Vietnam melakukan pengetatan kegiatan di sebagian kota besarnya untuk tekan kasus Covid-19.
Foto: EPA
Pria mengenakan masker berjalan di salah satu sudut kota di Vietnam, Mulai Sabtu (24/7), Vietnam melakukan pengetatan kegiatan di sebagian kota besarnya untuk tekan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam akan memperpanjang penguncian di Kota Ho Chi Minh hingga 1 Agustus. Vietnam memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di ibu kota Hanoi mulai Sabtu (24/7), ketika negara Asia Tenggara itu memerangi gelombang infeksi Covid-19 terburuknya.

Setelah berhasil menahan virus untuk sebagian besar pandemi, Vietnam telah menghadapi wabah virus yang rumit, dengan pusat bisnis selatan Kota Ho Chi Minh dan provinsi sekitarnya menyumbang sebagian besar infeksi baru. Kementerian Kesehatan mencatat rekor 7.307 infeksi pada Jumat (23/7), meningkatkan beban kasus keseluruhan Vietnam menjadi 81.678. Setidaknya 370 orang di negara itu telah meninggal akibat virus tersebut.

Baca Juga

"Karena sifat varian Delta yang cepat dan tidak dapat diprediksi dan untuk melindungi orang dan meminimalkan kematian, otoritas kota telah memutuskan untuk memperkuat sejumlah langkah untuk mengendalikan wabah," kata badan pemerintahan Kota Ho Chi Minh dalam pernyataan.

Jumlah layanan yang diizinkan untuk beroperasi selama penguncian di Kota Ho Chi Minh akan dikurangi, kata kementerian kesehatan, mengutip Duong Anh Duc, wakil ketua kota Ho Chi Minh. Langkah-langkah saat ini, yang telah berlaku sejak 9 Juli, termasuk perintah tinggal di rumah, larangan pertemuan yang lebih besar dari dua orang dan penangguhan layanan transportasi umum.

Layanan perbankan dan sekuritas di Kota Ho Chi Minh akan dikurangi ke tingkat minimal, sementara proyek konstruksi yang tidak perlu akan ditangguhkan, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. Penyemprotan disinfektan selama seminggu di daerah berisiko tinggi Covid-19 juga telah dimulai, tambahnya.

Hanoi akan memberlakukan tindakan ketat serupa selama 15 hari mulai Sabtu pagi, kata pihak berwenang di ibu kota pada Jumat malam, menyusul gelombang infeksi baru selama beberapa hari terakhir. "Risiko penyebaran penyakit di kota sangat tinggi, membutuhkan tindakan tegas untuk mencegahnya," kata Chu Ngoc Anh, ketua Komite Rakyat Hanoi, dalam sebuah pernyataan.

Hanoi, yang telah mencatat lebih dari 600 infeksi Covid-19 sejak akhir April, telah menyarankan orang untuk tinggal di dalam rumah dan menutup kafe serta restoran awal bulan ini. Secara nasional, Vietnam telah memberlakukan pembatasan pergerakan di sekitar sepertiga dari 63 kota dan provinsi sejak wabah dimulai pada akhir April.

Kota Ho Chi Minh, yang menyumbang sekitar 60 persen dari total kasus, telah meminta perdana menteri Vietnam untuk mengirimkan lebih banyak personel untuk membantu memerangi wabah saat ini, kata kementerian kesehatan di Facebook pada Jumat.

Vietnam, yang sangat bergantung pada vaksin AstraZeneca, berusaha mempercepat program inokulasinya. Vietnam sejauh ini telah menerima lebih dari 10,2 juta dosis vaksin virus corona. Sekitar 4,4 juta dosis telah diberikan di negara itu, tetapi kurang dari 335.000 orang telah divaksin penuh, dilansir dari Reuters.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement