Senin 26 Jul 2021 03:21 WIB

Piers Morgan Merasa Beruntung Telah Divaksinasi

Saat ini, Piers Morgan terjangkit Covid-19 meski telah menerima suntikan vaksin.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Andi Nur Aminah
Vaksin AstraZeneca.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Vaksin AstraZeneca.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Broadcaster yang juga seorang jurnalis asal Inggris, Piers Morgan terjangkit Covid-19 meski telah menerima suntikan vaksin. Namun, dia menekankan suntikan vaksin itu mungkin telah menyelamatkan hidupnya saat terinfeksi virus SARS-Cov-2. 

Mantan presenter Good Morning Britain (GMB) itu mengumumkan bahwa dia dinyatakan positif Covid-19 setelah menghadiri final Euro 2020 di Wembley awal bulan ini. Pria berusia 56 tahun itu merasa beruntung telah divaksinasi. Dia pun merenungkan apa yang akan terjadi jika dia tidak divaksinasi. 

Baca Juga

Piers membandingkan situasinya dengan temannya dan mantan rekan kerjanya di GMB, suami Kate Garraway, Derek Draper, yang hampir meninggal dunia oleh virus itu tahun lalu. Draper diketahui masih dalam pemulihan di rumah saat ini. 

"Tentu saja, perbedaan besar dan sangat beruntung bagi saya adalah bahwa vaksin telah dikembangkan. Saya mendapatkan suntikan vaksin Oxford/AstraZeneca dua kali,” kata dia, seperti yang dilansir di laman Mirror, Ahad (25/7). 

Piers lalu mengatakan, informasi mengenai seberapa efektif vaksin memang belum diketahui saat pengembangan vaksin baru di mulai. Namun, dia merasa, dua suntikan AstraZeneca mengurangi risiko infeksi. 

“Tampaknya dua suntikan AstraZeneca mengurangi risiko infeksi sebesar 65 hingga 90 persen, penyakit simtomatik sebesar 70 hingga 85 persen, rawat inap sebesar 80 hingga 99 persen, dan kematian sebesar 75 hingga 99 persen. Dan mengingat betapa buruknya perasaan saya saat ini, itu adalah ketidakpastian yang meresahkan,” kata dia. 

Meskipun demikian, Piers menyimpulkan sesuatu yang pasti. Menurutnya, dia akan merasakan hal yang lebih tidak tenang jika saya tidak divaksinasi.  Piers menyatakan, ia menderita gejala pilek dan flu di rumah, tetapi tidak memerlukan rawat inap. Dia membandingkan situasinya dengan wartawan BBC Andrew Marr yang juga baru saja terinfeksi Covid-19 meskipun telah divaksinasi.

Namun, dia mencatat, jika yang terburuk yang dialami oleh banyak orang yang terkena serangan virus adalah momentum itu pertanda bawah sudah waktunya kita belajar untuk hidup dengan virus. Dia juga menekankan, diperlukan lebih banyak kehati-hatian daripada apa yang dia lakukan di Wembley. Piers pun mendorong masyarakat untuk divaksinasi dengan dua suntikan vaksin Covid sesegera mungkin.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement