Kamis 29 Jul 2021 08:42 WIB

Ustadz Adi Hidayat Bicara Vaksin Sinovac: Halal untuk Muslim

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hukum penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hukum penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac. Ilustrasi Sinovac
Foto:

Sebab itu dia menjelaskan vaksin Covid-19 Sinovac boleh digunakan untuk umat Islam sepanjang terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel yang kompeten.  

"Jadi kehalalan tadi pun tidak serta merta menjadikan misalnya  silakan, fatwanya diikat pada bagian yang kedua, sepanjang terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten. Artinya apa, walaupun itu akan divaksinasi kan kepada umat Islam khsusnya maka harus ada jaminan dari vaksinator kepada vaksinated , yang memvaksin kepada yang divaksin, bahwa ini aman, ini baik," katanya. 

Sebab itu menurut Ustadz Adi Hidayat sebelum proses vaksinasi dilakukan vaksinator harus terbuka menjelaskan tentang kehalalan dan keamanan vaksin kepada orang yang divaksin. Sementara masyarakat pun harus terbuka tentang kondisi tubuhnya sehingga dapat diketahui sesuai tidaknya vaksin untuk diberikan kepada orang tersebut. 

Hal ini menurut UAH untuk mencapai thayyib yakni agar vaksin dapat memberi manfaat dan tidak menimbulkan kemudharatan terutama bagi kesehatan tubuh.  

"Jadi disini jelas untuk Sinovac kehalalan sudah dipastikan dari penelitian MUI ini tidak ada masalah. Tapi ketayiban, hati hati, ini sesuai dengan kondisi tubuh. Artinya di sini penting bersinergi, bekerjasama dalam program vaksinasi ini, " katanya.  

Sebab itu UAH mengusulkan agar dalam tahap proses vaksinasi pemerintah melibatkan tenaga kesehatan, satuan tugas, hingga ulama atau ustadz untuk menjelaskan berbagai aspek terkait vaksin kepada masyarakat.

Pada sisi lain, masyarakat pun harus terbuka tentang keadaan kondisi tubuhnya sehingga tidak terjadi hal yang diinginkan setelah divaksin. Menurut UAH adanya temuan kasus warga yang meninggal setelah di vaksin juga harus menjadi bahan evaluasi bersama.   

"Ini pelajaran untuk mencapai tayib. Yang penting semua jujur, yang memvaksinasi yang divaksinasi. Semua sinergi, kita sepakat Covid-19 nya ada, dirasakan, banyak yang menjadi korban, walaupun ada perbedaan pendapat tentang dari mana datangnya, apa sebabnya mengatasinya bagaimana. Tapi ini harus kita tangani, makanya saya mengajak semua bersinergi," katanya.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement