Senin 02 Aug 2021 16:30 WIB

Beban RS Luar Jawa Meningkat, Ini Langkah Pemerintah

Sistem yang diterapkan di RS Jawa akan dilakukan di RS luar Jawa.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Kenaikan kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali meningkat. Pemerintah akan replikasi tindakan di RS Jawa untuk RS di luar Jawa agar bisa turunkan kasus Covid-19.
Foto: ANTARA/Moch Asim
Kenaikan kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali meningkat. Pemerintah akan replikasi tindakan di RS Jawa untuk RS di luar Jawa agar bisa turunkan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan PPKM darurat dan PPKM level 4 yang berlaku tepat satu bulan ini terakhir ini terbukti mampu menekan penularan Covid-19. Hal ini tercermin dari penurunan laju penambahan kasus harian dan berkurangnya beban rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Pulau Jawa.

Sayangnya, risiko lonjakan kasus di luar Jawa justru meningkat. Tingkat keterisian rumah sakit (BOR/bed occupancy ratio) di sejumlah daerah di luar Jawa pun juga ikut naik. Meski belum ada data teranyar, namun fakta ini dibenarkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga

"Tekanan di rumah sakit terutama daerah-daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, yang besar-besar, sudah kelihatan penurunan yang cukup signifikan. Kita masih melihat beberapa daerah masih belum turun, dan ada kenaikan terutama untuk di daerah luar Jawa. Tapi berdasarkan pengalaman di Jawa, kita akan segera replikasikan ke luar Jawa," ujar Menkes Budi dalam keterangan pers usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (2/8).

Sistem penanganan yang kemarin sempat diterapkan di Jawa, terutama peningkatan tracing dan testing, ujar Budi, segera diaplikasikan di provinsi-provinsi luar Jawa yang mengalami lonjakan kasus dan BOR rumah sakit. Pemerintah daerah pun sudah mengantisipasi dengan menyiapkan fasilitas isolasi terpusat jika sewaktu-waktu beban RS meningkat drastis.

"Jadi bagaimana testingnya ditingkatkan, supaya cepat mengetahui siapa yang kena. kalau ada yang kena kita tingkatkan juga tempat isolasi terpusatnya agar mereka bisa diisolasi dengan cepat, tidak menularkan ke keluarganya kita konversikan kamar-kamar rumah sakit menjadi kamar-kamar covid, agar kalau nanti masuk tempatnya cukup," kata Budi.

Pemerintah juga memastikan pasokan obat-obatan untuk menunjang kesembuhan pasien Covid-19 mencukupi. Budi mengakui kalau bahan baku obat memang sempat menipis karena lonjakan permintaan hingga 12 kali dari kondisi normal. Namun masalah tersebut sudah diatasi dan bahan baku sudah mulai didatangkan.

"Insya Allah itu bisa mempersiapkan kasus-kasus yang di luar Jawa dengan mereplikasi mencontoh bagaimana kita menangani kasus ini di Jawa," kata Budi.

Per 21 Juli 2021 lalu, empat provinsi di Jawa yakni DIY, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Timur tercatat masih memiliki BOR di atas 80 persen. Hanya Jawa Barat dan Jawa Tengah yang BOR-nya sudah turun ke bawah 80 persen. Kendati begitu, secara keseluruhan BOR di Jawa mengalami penurunan cukup dalam ketimbang puncaknya pada awal Juli lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement