Selasa 03 Aug 2021 18:51 WIB

NIK Diduga Dipakai WNA, Warga Bekasi tak Bisa Vaksin

Sosok Lee In Wong dengan NIK sama dengan warga Bekasi sudah divaksin pada 25 Juni.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Agus raharjo
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 ke peserta di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/8/2021). (Ilustrasi)
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 ke peserta di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/8/2021). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Seorang warga Perumahan Vila Mutiara Cikarang, Desa Ciantra, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Wasit Ridwan (47), tak dapat mengikuti vaksinasi Covid-19 lantaran Nomor Induk Kependudukan (NIK) miliknya digunakan oleh warga negara asing (WNA) bernama Lee In Wong.

"Saya enggak pernah divaksin. Tapi pas mau vaksin enggak bisa. Pas verifikasi ternyata nomor NIK saya itu sudah dipakai satu kali. Padahal saya ngerasa belum pernah vaksin, tapi nomor NIK itu sama persis dengan milik saya," kata Wasit kepada wartawan, Selasa (3/8).

Wasit baru mengetahui NIK-nya dipakai WNA, saat hendak mengikuti vaksinasi massal pada Kamis (29/7) lalu. Setelah melakukan skrining kesehatan, petugas vaksin menolak menyuntik Wasit lantaran masalah administrasi itu.

Saat diverifikasi, NIK Wasit tercatat telah digunakan oleh seseorang bernama Lee In Wong. Vaksin diberikan pada Lee In Wong pada 25 Juni 2021, bertempat di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Tanjung Priok. Dari kejadian itu, tercatat Lee In Wong pada saat itu mendapat vaksin tahap pertama dan dijadwalkan kembali mendapat vaksin kedua pada Jumat (17/9) mendatang di wilayah tersebut.

Wawan Setiawan, relawan vaksin di daerah setempat mengatakan, pencatutan NIK milik Wasit oleh seseorang bernama Lee In Wong didapat saat dirinya memeriksa ke pihak Puskesmas Sukadami. Namun, saat diperiksa lebih lanjut ke bagian kependudukan di Kecamatan Cikarang Selatan, Lee In Wong tidak tercatat sebagai Warga Negara Indonesia (WNA).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement