REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi II DPR, Luqman Hakim, meminta pemerintah daerah untuk memperkuat testing dan tracing untuk menekan laju penularan virus Covid-19. Pemda diimbau untuk tidak ragu melakukan refocusing anggaran untuk program-program penanganan pandemi.
"Ingat, tracing dan testing untuk pengendalian Covid-19 juga membutuhkan dana tidak sedikit di setiap daerah. Tanpa jaminan rasa aman kepada kepala daerah, sulit berharap daerah-daerah bisa bergerak cepat dalam situasi saat ini," ujar Luqman saat dihubungi, Kamis (5/8).
Menurutnya, pemerintah sebenarnya sudah berkali-kali melakukan refocusing anggaran untuk merespons terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Pemerintah pusat juga telah meminta daerah-daerah untuk secepatnya melakukan refocusing anggaran.
"Namun, refocusing dan belanja bansos di daerah-daerah berjalan lamban. Kenapa? Karena banyak daerah trauma atas realisasi anggaran bansos 2020 yang mendatangkan masalah pada saat BPK melakukan audit," kata Luqman.
Luqman meminta pemerintah daerah tidak ragu melakukan refocusing anggaran, sehingga tidak ada lagi program-program penanganan pandemi yang terhambat. Pemerintah pusat juga diminta untuk mencari terobosan agar pemda tidak terbebani.
"Saya yakin dengan cara seperti itu maka seluruh pemerintah daerah akan mantap menjalankan berbagai instruksi pemerintah pusat. Terkait belanja bansos, pembentukan tim khusus tracing dan testing Covid-19," ujarnya.
Data terbaru pemerintah menyatakan, testing di beberapa daerah menunjukkan kenaikan rata-rata sebesar 50 persen. Selain itu, tracing di luar Jawa dan Bali juga mengalami peningkatan signifikan dari target yang diberikan oleh pemerintah.
"Maka penguatan tim tracing dan testing memang perlu dilakukan. Pemda bisa meminta bantuan kepada calon-calon perawat untuk mengoptimalkan program ini sehingga laju kasus Corona bisa ditekan semaksimal mungkin," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 9 Agustus 2021. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kini berkonsentrasi pada peningkatan testing Covid-19 selama perpanjangan periode PPKM.
"Kemenkes konsentrasi meningkatkan jumlah testing untuk mendukung protokol kesehatan dan PPKM Level 4. Sebab, jumlah testing akan menentukan (kasus Covid-19)," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin saat konferensi virtual Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (2/8) malam.