Jumat 06 Aug 2021 23:46 WIB

Mentan Angkat 2.000 Duta Petani Milenial dan Petani Andalan

Mentan sebut duta petani tumbuhkan gairah bisnis pertanian di kalangan generasi muda

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengukuhkan 2.000 petani milenial dan andalan nasional yang kegiatannya dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, Jumat (6/8/2021).
Foto: Kementan RI
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengukuhkan 2.000 petani milenial dan andalan nasional yang kegiatannya dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, Jumat (6/8/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia mengadakan Pelatihan Petani dan Penyuluh serta Pengukuhan 2.000 Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan. Acara yang digelar di Ciawi, Kabupaten Bogor ini merupakan bentuk dukungan terhadap regenerasi petani, di kalangan generasi muda.

Dalam sambutannya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan, saat ini 71 persen petani di Indonesia sudah berusia 45 tahun ke atas, sementara yang berusia di bawah 45 tahun hanya 29 persen. Oleh karena itu pemerintah berupaya untuk membuat sektor pertanian sebagai sektor usaha yang menguntungkan. Jokowi mengatakan, tentunya hal itu perlu didukung dengan profesionalisme sumber daya manusia di dalamnya.

“Kita tahu, petani sekarang sudah lintas negara, petani harus kompetitif dalam keterampilan teknis dan pemanfaatan teknologi, model bisnis, dan manajemen,” ujarnya secara daring, Jumat (6/8). Menanggapi hal itu, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan kegiatan ini, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menumbuhkan gairah bisnis pertanian di kalangan generasi muda dalam mendukung regenerasi petani. 

“Melalui para duta, diharapkan dapat menjadi role model yang menginspirasi, memotivasi, dan menjadi mitra bisnis petani lainnya,” kata Syahrul.

Ia mengatakan, Kementan menargetkan pada tahun 2024 setidaknya harus ada 2,5 juta petani milenial di Indonesia. Menurutnya, petani muda diyakini lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnis pertanian. 

Tidak hanya di level hulu namun hingga ke hilir. Syahrul menyebutkan, mulai dari kegiatan penanaman, pascapanen, packaging, hilirisasi produk, hingga pemasaran dan perdagangan. “Petani milenial harus sudah memiliki konsep market jadi di hulu budidayanya baik, lalu di pasar dia marketable,” ujarnya.

Pihaknya pun mendorong agar petani milenial menggunakan fasilitas Kreditu Usaha Rakyat (KUR) yang disiapkan pemerintah. Tahun ini dialokasikan plafon KUR sebanyak Rp 70 triliun dengan bunga 6 persen per tahun. Fasilitas pembiayaan itu dapat memudahkan petani untuk mengembangkan skala usahanya.

“Menjadi petani adalah pilihan yang baik, oleh karena itu kami butuh duta petani, termasuk yang kita kukuhkan hari ini,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement