REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong guru penggerak tempati posisi strategis lembaga pendidikan. Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, sejak awal dirinya ingin guru penggerak benar-benar mendapatkan prioritas dan kesempatan pertama di posisi kepemimpinan.
Nadiem menuturkan, guru penggerak adalah talenta pemimpin masa depan. Program guru penggerak yakni pelatihan yang diberikan kepada guru sebagai upaya memberikan dampak nyata pembelajaran di kelas agar menjadi lebih menyenangkan dan bukan sekadar diklat biasa.
"Guru bukan sekadar dilatih cara mengajarnya saja, tetapi dibuka pemikirannya agar secara mandiri dapat bereksperimen dan percaya diri mengikuti instingnya dalam menciptakan format pembelajaran yang menyenangkan sehingga murid pun merasakan perbedaannya di kelas," kata Nadiem, dalam keterangannya, Sabtu (7/8).
Nadiem menambahkan, dirinya selalu antusias ketika berbincang dengan para guru yang tergabung dalam program guru penggerak. Sebab, menurutnya dirinya merasakan momen emosional, khususnya ketika banyak guru yang mengaku belum pernah ada program yang mampu mengubah pola pikir dan menggugah identitas diri mereka sebagai pendidik.
Direktur Jenderal (Dirjen) GTK, Iwan Syahril menyampaikan apresiasi atas komitmen, perjuangan, semangat, dan daya juang peserta yang telah menjalani pendidikan program guru penggerak. Program untuk angkatan I ini telah berjalan selama sembilan bulan terakhir. "Kita semua sangat bangga dengan terlihatnya perubahan pola pikir dan pembelajaran guru-guru kita terutama dalam melihat dan memposisikan murid," kata Iwan.