REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet angkat besi Indonesia, Nurul Akmal mengaku tidak ingin terpojok dengan aksi bullying atau ejekan dari publik tentang bentuk tubuhnya. Ia hanya fokus menorehkan prestasi dari sektor yang digelutinya saat ini.
Lifter asal Aceh itu berhasil menembus peringkat kelima setelah mencatat total angkatan 256 kg dalam cabang olahraga angkat besi perempuan nomor 87kg. Ia tetap puas dengan hasil yang diperoleh meski tak memperoleh medali.
Namun dalam video yang ramai di media sosial ketika Nurul tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, terdengar seseorang yang mengucap pernyataan soal bentuk tubuh Nurul. Menanggapi hal itu, Nurul mengaku tidak mendengar ada orang yang berkata tersebut.
"Gak ngeh, kok tiba-tiba udah banyak masuk DM (direct message), ngetag di sosmed,” ujarnya seperti dikutip laman resmi Kemenpora, Ahad (8/8).
Nurul sendiri tidak mempermasalahkan dan tidak mau memperbesarkan masalah teriakan body shaming itu. Nurul menganggapnya sebagai candaan sebagai bentuk sambutan pada dirinya usai berjuang mengharumkan nama bangsa Indonesia di Olimpiade Tokyo.
“Iya kalau dibesarkan Nurul jadi terganggu. Jadi sudah biarkan aja, Nurul fokus latihan, fokus ke pertandingan selanjutnya. Kalau itu Nurul anggapnya candaan saja, Nurul aja di Pelatnas dipanggil ndut udah biasa,” ucapnya.
Nurul juga meminta kepada media untuk tidak lagi memberitakan terkait kejadian tersebut karena dirinya ingin fokus latihan dalam menghadapi beberapa event-event olaharaga dalam waktu dekat.
"Saya minta soal body shaming jangan lagi dibesar- besarkan itu akan mengganggu saya untuk fokus latihan," ucap Nurul.