REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Muslim di seluruh dunia menyambut Tahun Baru Hijriyah pada 1 Muharram 1443 H, tepat pada Selasa (9/8) besok. Lantas, mengapa tahun baru Islam itu dimulai dengan bulan Muharram? Mengapa tidak dengan bulan yang lain?
Padahal, Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Makkah ke Madinah tidak di bulan Muharram tetapi di bulan Rabiul Awal tahun 622 Masehi. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari peran Umar bin Khattab, di mana pada zamannyalah kalender tahun hijriyah itu dibuat.
Saat itu memang terjadi perdebatan di kalangan para sahabat soal awal penanggalan kalender hijriyah. Kemudian diputuskan awal tahun hijriyah adalah bulan Muharram. Alasannya karena bulan tersebut berada setelah bulan haji yakni Dzulhijjah.
Mengapa harus setelah bulan haji? Karena orang-orang yang kembali dari haji, diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT sehingga saat memasuki bulan selanjutnya, Muharram, ibarat memasuki lembaran kehidupan yang baru.