REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Afghanistan mengajukan proposal ke Taliban untuk berbagai kekuasaan. Salah satu sumber pemerintah Afghanistan mengatakan langkah tersebut diambil untuk menahan eskalasi kekerasan yang terjadi di negara itu.
Perkembangan yang juga dilaporkan media lokal Afghanistan itu disampaikan setelah sekelompok orang bersenjata merebut Ghazni. Kota itu menjadi ibu kota provinsi ke-10 yang direbut Taliban dalam satu pekan terakhir.
Pada Jumat (13/8), Aljazirah melaporkan salah satu sumber mengatakan tawaran tersebut disampaikan ke Taliban secara tidak langsung melalui Qatar, tuan rumah kantor politik Taliban dan perundingan damai di Afghanistan.
Namun, kantor kepresidenan Afghanistan di Kabul belum mengkonfirmasi perkembangan tersebut. Mereka mengatakan belum ada perubahan rencana sementara perundingan perdamaian masih digelar di Doha, Qatar.
Ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional Afghanistan Abdullah Abdullah bertemu dengan pejabat Amerika Serikat (AS), China, Rusia dan negara-negara di kawasan di Doha. Pada Kamis (12/8) kemarin Abdullah mengtakan rencana perdamaian pemerintah Afghanistan sudah disampaikan ke pemerintah Qatar tanpa menyebutkan tawaran ke Taliban.
"Kami telah menyampaikan skema kami pada negara tuan rumah dan anda juga akan diberi satu," kata Abdullah dalam pertemuan dengan diplomat-diplomat asing.