REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Organisasi Palestinian Islamic Jihad memperingatkan pihak berwenang Israel pada Kamis (12/8) terkait menargetkan Masjid Ibrahim di Hebron di selatan Tepi Barat yang diduduki.

"Kami memperingatkan pendudukan (Israel) dari upaya dan rencana pemukiman baru yang menargetkan Masjid Ibrahim," kata juru bicara Organisasi, Tareq Selmi, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Jumat (13/8).

Dia mengatakan, rencana Israel untuk membangun sebuah lorong dan lift khusus pemukim bertujuan untuk mengontrol masjid, dan mengubah, serta menghilangkan sifat Islam dan sejarah masjid.

Selmi mengimbau warga di Hebron agar berkumpul di masjid untuk melaksanakan shalat Jumat, yang akan memastikan identitas Masjid Ibrahim.

Kementerian pertahanan Israel mengatakan pada Senin (9/8) bahwa mereka memulai sebuah proyek di halaman masjid untuk membangun rute yang menghubungkan langsung dari area parkir ke masjid dan lift listrik.

Adapun Komite Warisan Dunia UNESCO memutuskan pada Juli 2017 untuk memasukkan Masjid Ibrahim dan kota tua Hebron ke dalam Daftar Warisan Dunia.

Di bawah Perjanjian Hebron yang ditandatangani pada 1997 antara Organisasi Pembebasan Palestina dan Israel, kota itu dibagi menjadi dua wilayah, H1 tunduk pada kendali Palestina dan H2 di bawah kendali Israel. Diperkirakan 20 persen dari luas kota tempat kota tua dan Masjid Ibrahim berada pada H2.

Ikuti Whatsapp Channel Republika