Jumat 13 Aug 2021 17:26 WIB

WHO Bentuk Tim Investigasi Baru Selidiki Asal Usul Covid-19

WHO bentuk tim penyelidikan Covid-19 baru setelah China melontarkan isu politisasi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
 Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia terlihat mengenakan alat pelindung selama kunjungan lapangan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei untuk kunjungan lapangan satu hari lagi di Wuhan di provinsi Hubei China tengah Selasa, 2 Februari 2021. Tim WHO adalah menyelidiki asal-usul pandemi virus corona telah mengunjungi dua pusat pengendalian penyakit di provinsi tersebut.
Foto: AP / Ng Han Guan
Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia terlihat mengenakan alat pelindung selama kunjungan lapangan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei untuk kunjungan lapangan satu hari lagi di Wuhan di provinsi Hubei China tengah Selasa, 2 Februari 2021. Tim WHO adalah menyelidiki asal-usul pandemi virus corona telah mengunjungi dua pusat pengendalian penyakit di provinsi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membentuk tim investigasi baru untuk menyelidiki tentang asal-usul Covid-19. Pembentukan tim investigasi baru dilakukan setelah China mengkritik penyelidikan asal usul virus corona telah dipolitisasi.

WHO mengumumkan pembentukan tim International Scientific Advisory Group for Origins of Novel Pathogens atau SAGO. Ini merupakan sebuah kelompok penasihat baru untuk memberi nasihat tentang kerangka kerja dalam mempelajari kemunculan patogen yang di masa depan dan potensi pandemi.

Baca Juga

"Menyusul publikasi laporan bersama WHO-China dalam studi fase satu tentang asal usul virus SARS-CoV-2 pada Maret 2021, WHO telah menguraikan rangkaian studi dan akan mendiskusikan dengan negara anggota dan para ahli untuk mengambil langkah selanjutnya," kata pernyataan WHO dilansir Anadolu Agency, Jumat (13/8).

WHO mencatat China dan negara-negara lain telah mengungkapkan bahwa studi yang dilakukan pada Maret telah dipolitisasi. Mereka juga menyatakan WHO telah bertindak karena tekanan politik.

Pada 17 Juli, Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus mengatakan dia mengharapkan dukungan China untuk fase studi selanjutnya dalam mengidentifikasi asal-usul virus corona. Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain telah mengkritik laporan itu dan mendesak penyelidikan lebih lanjut. Hal ini menuai kritik dari China.

"WHO menyerukan kepada semua pemerintah untuk mendepolitisasi situasi dan bekerja sama untuk mempercepat studi asal-usul dan yang paling penting adalah bekerja sama untuk mengembangkan kerangka kerja bersama untuk patogen potensial pandemi yang muncul di masa depan," ujar WHO.

WHO menyebut Asal-usul SARS-CoV-2 tidak boleh dikaitkan dengan saling menyalahkan atau saling tuding. "Sangat penting untuk mengetahui bagaimana pandemi Covid-19 dimulai, untuk memberi contoh dalam menetapkan asal usul semua penularan virus dari hewan ke manusia di masa depan," kata WHO.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement