Selasa 17 Aug 2021 01:30 WIB

404: Not Found, Kala Mural Diberangus dan Dianggap Kriminal

“Kami tidak bisa dibungkam. Ini malah memotivasi kami untuk membuat karya lagi."

Seorang warga duduk di tembok, yang sebelumnya ada mural bergambar Presiden Jokowi bertuliskan 404: Not Found di bawah jembatan layang di Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Ahad (15/8).
Foto: Republika/Eva Rianti
Seorang warga duduk di tembok, yang sebelumnya ada mural bergambar Presiden Jokowi bertuliskan 404: Not Found di bawah jembatan layang di Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Ahad (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Eva Rianti, Haura Hafizhah, Meiliza Laveda

Mural mirip wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertuliskan '404: Not Found' viral di jagat maya dan menjadi sorotan publik serta aparat penegak hukum. Mural tersebut tergambar di tembok bawah Jembatan Layang Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten. Namun saat ini gambar mirip rupa RI 1 itu telah dihapus.

Baca Juga

 

Pantauan Republika, Ahad (15/8) pagi lalu, tembok yang digambari wajah mirip Jokowi telah tertutup cat berwarna hitam yang menjulur dari sisi kanan hingga ke sisi kiri tembok sepanjang kira-kira delapan meter dan setinggi sekitar 2,5 meter. Cat warna hitam tampak lebih tebal pada bagian yang sebelumnya tertera gambar mirip muka Jokowi dengan diameter sekitar 130 sentimeter (cm).

 

Sejumlah warga di sekitar lokasi memberikan kesaksiannya mengenai kehadiran sekaligus kelenyapan mural mirip Jokowi tersebut. Sukarno (58), yang bekerja di sekitar lokasi mengatakan, dirinya telah menyadari adanya mural mirip Jokowi sejak sekitar dua pekan yang lalu atau sekitar akhir Juli awal Agustus 2021.

 

"Saya tahunya sekitar dua atau tiga mingguan," tutur Sukarno saat ditemui Republika di sekitar lokasi.

 

Menurut kesaksiannya, sebelum dia mengetahui mural bergambar wajah Jokowi, dia mengatakan sebelumnya ada mural lainnya berupa gambar bernuansa kartun. "Tadinya gambar-gambar lain itu ditumpangin lagi. Kayak gambar pelangi, garis-garis, bulat-bulat, kartun-kartun gitu. Barulah saya ngeh sekitar dua minggu ada gambar mirip Bapak Jokowi," terangnya.

 

Saat menyadari gambar mirip Jokowi bertuliskan '404: Not Found', Sukarno mengaku tidak mengetahui maksudnya, hanya sekedar mengagumi keindahan mural tersebut. Menurutnya, pembuat gambar tersebut kemungkinan merupakan orang yang memang ahli dalam membuat mural.

 

"Gambar Jokowinya itu kok bagus saya lihat. Paling bagus (dibanding mural-mural lain di tembok). Kalau enggak ahlinya kayaknya enggak bisa gambar begitu," tuturnya.

 

Namun, Sukarno mengatakan tidak mengetahui siapa yang menggambar mural tersebut. Dirinya yang bekerja dari pukul 07.00 hingga 21.00 WIB berpendapat, penggambar mural tersebut kemungkinan menggambarnya pada malam hari.

 

"Saya enggak tahu, enggak pernah lihat yang menggambar. Kemungkinan sih malam ya. Kalau siang mah ya kelihatan. Saya tiap hari bisa melihat ke arah tembok itu," tuturnya.

 

Berdasarkan penuturannya, mural mirip Jokowi tersebut telah dihapus pada Kamis (12/8). Kesaksiannya menyebut ada tim dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan pihak kepolisian yang menghapus gambar tersebut dengan menggunakan pilox.

"Terus dilanjutin mengecat warna hitam sama orang yang enggak tahu siapa. Terus ada lagi semuanya dihitamin temboknya, itu hari Jumat. Orangnya pakai celana pendek, saya tanyain, katanya disuruh polisi," jelasnya.

 

Warga lainnya, Yoyo menuturkan, sepengatahuannya gambar mural mirip Jokowi yang ada di tembok di area Kelurahan Batu Jaya tersebut serta tembok di seberangnya yang masuk Kelurahan Batu Sari sudah ada sejak satu tahun yang lalu. Namu, dia mengaku baru mengetahui gambar mirip Jokowi saat viral.

 

"Saya tahunya itu gambar-gambar kartun di tembok bawah jembatan layang ada sejak setahunan yang lalu. Baru ngeh yang gambar mirip wajah Bapak Jokowi," ujarnya.

 

Menurut kesaksiannya, dia hanya mengetahui penggambar mural tembok adalah anak-anak muda, namun pria paruh baya itu tidak mengenalnya. Adapun, yang dia ketahui adalah anak-anak muda yang menggambar di tembok seberangnya yang merupakan wilayah Kelurahan Batu Sari.

"Gambar-gambar kartun itu saya pernah lihat anak-anak muda yang gambar, tapi enggak kenal. Itu setahun yang lalu," jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement