REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan negaranya menyambut pesan positif yang disampaikan Taliban kepada masyarakat internasional. Hal itu termasuk terkait komitmen Taliban tak mengusik misi diplomatik asing di Afghanistan.
“Kami menyambut pesan positif yang diberikan Taliban kepada warga asing, misi diplomatik, dan penduduk mereka sendiri. Saya berharap kita akan melihat (pendekatan yang sama) dalam tindakan mereka,” kata Cavusoglu dalam sebuah acara di Amman, Yordania, pada Selasa (17/8), dikutip laman Al Arabiya.
Dia mengungkapkan, saat ini Turki masih melanjutkan dialog dengan semua pihak di Afghanistan, termasuk Taliban. “Saat ini, (Afghanistan) akan membahas semua masalah ini di antara mereka sendiri. Siapa yang akan ambil bagian dalam transisi, pemerintahan sementara macam apa yang akan mereka miliki. Kami akan melihat dan mendiskusikan semua ini,” ujar Cavusoglu.
Turki telah mengevakuasi staf kedutaan dan lebih dari 300 warganya saat Taliban mulai memasuki ibu kota Afghanistan, Kabul, pada akhir pekan lalu. Selama beberapa bulan terakhir, Ankara mengaku sudah menjalin pembicaraan dengan para pemimpin Taliban. Mereka mendiskusikan berbagai masalah, termasuk tawarannya untuk melindungi bandara Kabul setelah pasukan Amerika Serikat (AS) hengkang dari negara tersebut.
Baca juga : Luput dari Sorotan, Bendera Taliban Bertuliskan Syahadat
Meski telah menguasai Afghanistan, juru bicara kantor politik Taliban, Mohammad Naeem, mengungkapkan, kelompoknya belum menentukan bentuk pemerintahan baru untuk negara tersebut. Namun ia menekankan, Taliban tidak ingin hidup dalam isolasi dan menyerukan hubungan internasional yang damai dengan seluruh negara di dunia. “Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara dan rakyat kami. Tidak akan ada yang dapat menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapa pun dan kami tidak ingin merugikan orang lain,” ucapnya.