Rabu 18 Aug 2021 16:46 WIB

Mengapa Taliban Wajibkan Pelihara Jenggot dan Pukul Wanita? 

Selama berkuasa Taliban wajibkan pegawai negara pelihara jenggot

Red: Nashih Nashrullah
Taliban berjaga-jaga di pos pemeriksaan dekat kedutaan AS yang sebelumnya diawaki oleh pasukan Amerika, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 17 Agustus 2021. Taliban menyatakan amnesti di seluruh Afghanistan dan mendesak perempuan untuk bergabung dengan pemerintah mereka Selasa, berusaha meyakinkan penduduk yang waspada bahwa mereka telah berubah sehari setelah kekacauan mematikan mencengkeram bandara utama ketika orang banyak yang putus asa mencoba melarikan diri dari negara itu.
Foto: AP
Taliban berjaga-jaga di pos pemeriksaan dekat kedutaan AS yang sebelumnya diawaki oleh pasukan Amerika, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 17 Agustus 2021. Taliban menyatakan amnesti di seluruh Afghanistan dan mendesak perempuan untuk bergabung dengan pemerintah mereka Selasa, berusaha meyakinkan penduduk yang waspada bahwa mereka telah berubah sehari setelah kekacauan mematikan mencengkeram bandara utama ketika orang banyak yang putus asa mencoba melarikan diri dari negara itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Taliban berkuasa di Afghanistan selama 1996-2001. Ketika itu, mereka menerapkan hukum syariah Islam yang cukup ketat.

Dalam pernyataan yang dikutip dari dokumentasi Harian Republika 1997, alasan pemerintahan Taliban ketika itu adalah mendirikan negara Islam yang komprehensif. ''Tujuan akhir kami adalah menegakkan suatu negara Islam yang paling sejati di muka bumi.''

Baca Juga

Kalimat tersebut meluncur dari bibir Maulawi Rafiullah Muazin, kepala Departemen Penganjur Kebajikan dan Pencegah Kemunkaran Afghanistan ketika itu, Maret 1997.  

"Kebudayaan kami telah berubah banyak sejak sekitar 40-50 tahun lalu, khususnya di kota-kota seperti Kabul. Sekarang budaya asli Afghanistan hanya bertahan di desa-desa,'' tambah Muazin.