REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pada tahun kedelapan Hijriyah negeri Makkah berhasil ditaklukkan, meski orang Quraisy sendiri yang memungkiri perjanjian Hudaibiyah. Di waktu menaklukkan Makkah itu, secara langsung beliau perintahkan menghancurkan dan meruntuhkan berhala-berhala itu.
"Dan beliau perintahkan Sayidina Bilal azan kepuncak Kabah," kata Prof Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar.
Lalu, pada tahun kesembilan beliau perintahkan Abu Bakar as-Shiddiq menjadi Amirul-Hajj. Kemudian beliau usulkan dengan memerintahkan Ali bin AbuThalib membacakan Surat Baraah (at-Taubah), meyampaikan beberapa perintah.
"Di antaranya ialah bahwa tahun depan tidak boleh lagi ada orang yang tawaf keliling Ka'bah dengan bertelanjang," katanya.
Menurut informasinya kata Buya Hamka, karena beliau tidak mau melihat orang telanjang bertawaf itulah maka beliau tidak naik haji tahun itu. Dan akhirnya memerintahkan Abu Bakar memimpin haji.
"Baru tahun depannya, di tahun kesepuluh beliau memimpin sendiri naik haji, setelah Ka'bah benar-benar bersih," katanya.
Dan haji beliau yang terakhir itulah yang dinamai Haji Wada' Haji Selamat Tinggal atau haji perpisahan. Setelah beberapa bulan dari itu Rasulullah wafat.