Rabu 25 Aug 2021 07:13 WIB

Satgas: Kenaikan Kasus Kematian Covid-19 Naik di 33 Provinsi

Hanya satu provinsi yang mencatat penurunan kasus kematian akibat Covid-19

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Nur Aini
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, kenaikan kasus kematian akibat Covid-19 masih menjadi tantangan untuk diselesaikan hingga saat ini. Satgas mencatat, kenaikan kasus kematian akibat Covid-19 terjadi di 33 provinsi di Indonesia.

Penurunan kasus kematian, kata Wiku, hanya terjadi di satu provinsi yakni Kalimantan Tengah.

Baca Juga

“Penurunan hanya terjadi pada satu provinsi saja yaitu Kalimantan Tengah yang turun 0,03 persen dari 2,91 persen di minggu lalu menjadi 2,88 persen di minggu ini,” kata Wiku saat konferensi pers, Selasa (24/8).

Satgas juga mencatat dari 33 provinsi yang mengalami kenaikan, terdapat 5 provinsi dengan kenaikan tertinggi di minggu ini yaitu Jawa Tengah naik 0,32 persen, Lampung dan Gorontalo naik 0,3 persen, Bali naik 0,24 persen, serta Bengkulu naik 0,17 persen.

“Hal ini menunjukan bahwa secara umum problematika kematian nasional akibat pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan yang belum terselesaikan,” kata Wiku.

Oleh karena itu, Wiku meminta pemerintah daerah khususnya yang masih mengalami kenaikan kasus kematian yang tinggi agar segera melakukan perbaikan. Hal itu khususnya di Provinsi Jawa Tengah, Lampung, Gorontalo, Bali, dan Bengkulu.

Menurutnya, meskipun daerah-daerah tersebut telah berhasil menurunkan kasus aktif dan meningkatkan kesembuhan, tetapi masih perlu berupaya lebih keras untuk menurunkan kematian. Ia menjelaskan, pemerintah daerah dapat memahami data Covid-19 di wilayahnya untuk mengantisipasi perkembangan yang terjadi serta memperkuat posko di tingkat desa atau kelurahan agar dapat menangani warga yang terkena Covid-19 sedini mungkin.

“Dan memastikan isolasi dilakukan di tempat isolasi terpusat, serta mengkonversi tempat tidur di rumah sakit rujukan di daerahnya apabila belum melakukan konversi. Dan terus melakukan pengawasan ketat prokes agar penularan di tengah masyarakat dapat ditekan semaksimal mungkin,” ucap dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement