Hermawan mengatakan, faktor geografi berkaitan dengan lingkungan dan karakteristik wilayah. Misalnya kawasan perkotaan yang identik dengan kaum urban, seperti di Medan, Makassar, Manado, Surabaya, Semarang dan kota-kota besar lain.
"Kategori urban perkotaan seperti ini memungkinkan masyarakat itu mobilitasnya tinggi, kepadatan aktivitas sehingga potensi transmisi yang disebabkan kerumunan dan keramaian tetap akan berlangsung. Itu satu kondisi dari aspek geografi," katanya.
Sementara itu, pengaruh demografi, menurut Hermawan, berkaitan dengan perilaku masyarakat yang dilatarbelakangi pendidikan, sosial, ekonomi dan juga budaya yang berbeda.
"Covid-19 yang menular melalui droplet kaitannya dengan perilaku, berkaitan dengan aktivitas, juga berpengaruh terhadap daya tahan masing-masing daerah," ujarnya.