REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Thailand memperkirakan akan memiliki 140 juta dosis vaksin Covid-19 tahun ini ketika negara itu meningkatkan inokulasi untuk memerangi gelombang infeksi terbesarnya, yang menunjukkan beberapa tanda pelonggaran. Demikian kata seorang juru bicara pemerintah, Ahad (29/8).
Negara Asia Tenggara itu sedang berjuang untuk mengatasi varian virus Delta yang sangat menular, yang telah mencatat rekor infeksi lebih dari 23 ribu awal bulan ini. Pada Ahad, negara itu melaporkan 16.536 kasus baru dan 264 kematian. Sementara kasus baru tetap tinggi, jumlahnya kemungkinan akan menurun lebih lanjut, kata Thanakorn Wangboonkongchana dalam sebuah pernyataan.
Sementara penambahan kasus baru melambat, pemerintah pada Jumat mengumumkan untuk melonggarkan beberapa tindakan pembatasan yang paling ketat di Bangkok dan 28 provinsi berisiko tinggi lainnya. Hal itu dilakukan untukmembantu menghidupkan kembali ekonomi yang lesu dilanda wabah. Pelonggaran memungkinkan lebih banyak perjalanan dan mal dan restoran dibuka kembali mulai 1 September.
Otoritas Penerbangan Sipil Thailand diperkirakan akan segera mengeluarkan pernyataan tentang dimulainya kembali penerbangan lokal ke dan dari daerah-daerah tersebut serta langkah-langkah pengendalian wabah. Namun, maskapai penerbangan, termasuk Asia Aviation dan Bangkok Airways, telah mengumumkan dimulainya kembali beberapa penerbangan lokal mulai pekan depan.
Thailand memulai program vaksinasi massal pada Juni. Akan tetapi sejauh ini hanya sekitar 11 persen dari lebih dari 66 juta penduduknya yang telah divaksin lengkap.