REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Dian Fath Risalah
Dalam pernyataan resminya pada Senin (30/8), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, tren perbaikan kasus Covid-19 terus terjadi dalam satu minggu terakhir. Tingkat positivity rate Covid-19 pun terus menurun dalam tujuh hari terakhir, begitu juga dengan tingkat keterisian rumah sakit kasus Covid-19 yang semakin membaik dengan rata-rata BOR nasional sekitar 27 persen.
“Hasil evaluasi juga menunjukkan penerapan protokol kesehatan di beberapa sektor sudah memperlihatkan hal yang cukup baik. Untuk itu, pemerintah kembali melakukan beberapa penyesuaian yang akan dijelaskan lebih rinci oleh Menko dan menteri-menteri terkait,” jelas Jokowi dalam pernyataannya, Senin (30/8).
Meskipun mengalami tren penurunan, Presiden tetap meminta masyarakat agar tetap berhati-hati. Selain itu, pemerintah juga perlu mempelajari perkembangan situasi Covid-19 di berbagai negara lainnya.
“Kita semua tetap harus berhati-hati, sekali lagi harus tetap berhati-hati dalam menyikapi tren perbaikan ini,” kata dia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyukuri tren penurunan kasus Covid-19 di Indonesia. Mengutip pesan Jokowi, Budi meminta masyarakat tetap waspada.
"Dalam Ratas (rapat terbatas) tadi Bapak Presiden memberikan pesan agar kita mensyukuri turunnya semua kasus konfirmasi. Beliau juga memastikan agar dipesankan kita semua harus tapi tetap "Eling Lan Waspodo", walaupun kita bersyukur tapi kita harus hati-hati terutama melihat kondisi dari negara lain," kata Budi.
Kita memang tetap harus waspada lantaran kurva pandemi di Indonesia sebenarnya masih dalam keadaan naik-turun. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Selasa (31/8), melaporkan terjadinya kenaikan kasus positif harian yang melebihi 10 ribu kasus setelah dalam dua hari terakhir jumlah kasus sempat turun di bawah 10 ribu.
Pada hari ini, jumlah kasus positif bertambah 10.534 kasus dan menjadikan total kasus kumulatif mencapai 4.089.801. Kenaikan penambahan kasus positif harian ini juga seiring dengan kenaikan jumlah spesimen yang diperiksa yakni sebanyak 224.242 dan 130.524 orang yang diperiksa.
Pada Senin (30/8), jumlah kasus sempat turun ke angka 5.436 dengan pemeriksaan spesimen sebanyak 125.423. Sedangkan pada Ahad (29/8), jumlah kasus baru dilaporkan sebesar 7.427 dengan pemeriksaan spesimen sebanyak 154.160.
Sedangkan angka positivity rate orang pada hari ini tercatat sebesar 8,07 persen. Untuk kasus aktif harian, Satgas melaporkan terjadinya penurunan yang sebanyak 6.779 orang. Sehingga, masih terdapat 196.281 kasus aktif yang masih dalam perawatan.
Sementara untuk kasus kesembuhan, terdapat penambahan 16.781 orang dengan total kasus kesembuhan telah mencapai 3.760.497. Dan untuk kasus meninggal bertambah 532 orang dalam 24 jam terakhir. Total kasus meninggal pun telah mencapai 133.023 orang.
Dari penambahan kasus positif harian ini, Jawa Timur menjadi provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi yakni sebesar 1.323. Disusul Jawa Barat yang menambahkan 1.127, Sumatera Utara menambahkan 792 kasus, Jawa Tengah menambahkan 635 kasus, dan Kalimantan Timur melaporkan penambahan 548 kasus baru.
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, perkembangan kasus aktif di Indonesia saat ini mulai menunjukan tren penurunan. Namun, jika dibandingkan dengan kasus aktif di India, kasus aktif di Indonesia masih lebih tinggi empat kali lipat.
“Penurunan persentase kasus aktif nasional ini merupakan perkembangan yang baik, yang dicapai berkat peran aktif seluruh lapisan masyarakat,” ujar Wiku saat konferensi pers, Selasa (31/8).
Sedangkan, jika dibandingkan dengan negara-negara dengan kasus aktif tertinggi seperti Amerika Serikat (AS) dengan kasus aktif 20,63 persen dan Inggris 17,72 persen, maka persentase kasus aktif di Indonesia masih lebih rendah sekitar empat kali lipat.
Dan jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia seperti Jepang dengan kasus aktifnya yang sebesar 17 persen dan Malaysia 15,4 persen, maka kasus aktif di Indonesia lebih rendah tiga kali lipat. Meskipun kasus aktif secara nasional mengalami perkembangan yang cukup baik, namun Wiku mengingatkan pemerintah dan masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya dengan melihat data di tingkat provinsi sehingga kasus dapat segera dikendalikan.
Satgas mencatat 10 provinsi dengan jumlah kasus aktif tertinggi. Yakni Jawa Tengah dengan kasus aktif 25.959, Jawa Barat sebanyak 24.802, Sumatera Utara memiliki 22.179, DIY sebanyak 13.684, Jawa Timur sebanyak 12.695, Papua sebanyak 12.159, DKI Jakarta sebanyak 7.764, Kalimantan Selatan sebanyak 7.590, Kalimantan Timur sebanyak 7.430, dan Bali sebanyak 6.933.
“Kesepuluh provinsi ini menyumbangkan 65 persen atau lebih dari setengah total kasus aktif di Indonesia,” ujar Wiku.
Update situasi terkini perkembangan #COVID19 di Indonesia (31/8)
#LawanCovid19 #jagajarak #dirumahaja #pakaimasker pic.twitter.com/uBV9Niwd1y
— Kemenkes RI (@KemenkesRI) August 31, 2021