REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPR menyiapkan pengadaan perangkat penunjang kesehatan yang bersumber dari dana APBN 2021. Adapun besaran pagu yang digelontorkan untuk pengadaan perangkat penunjang kesehatan tersebut sebesar Rp 5.492.719.525 miliar dengan nilai HPS (harga perkiraan sendiri) Rp 5.485.829.800.
Dalam laman resmi lpse.dpr.go.id, diketahui proses pengadaan alat kesehatan tersebut kini masih dalam proses tender. Tender diikuti oleh 22 peserta.
Hingga 1 September 2021, tahap tender pengadaan perangkat penunjang kesehatan tersebut baru pada dua tahap, pengumuman pascakualifikasi, dan unduh dokumen pemilihan. Saat ini, masih berlangsung proses unggah dokumen penawaran. Pemenang tender akan ditetapkan pada 13 September 2021 mendatang.
Selain itu Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI juga menganggarkan dana untuk pengadaan multivitamin. Berdasarkan informasi dari laman lpse.dpr.go.id, pengadaan untuk multivitamin tersebut dianggarkan sebesar Rp 2.096.080.000.
"Nilai pagu paket Rp2.096.080.000. Nilai HPS (harga perkiraan sendiri) Rp2.074.950.955," tulis informasi di situs lpse.dpr.go.id.
Pengadaan multivitamin tersebut terdaftar dengan nomor tender 685087. Sama seperti pengadaan perangkat penunjang kesehatan, pengadaan mulitivitamin juga bersumber dari dana APBN 2021.
Sistem pengadaan multivitamin ini adalah tender cepat harga terendah sistem gugur. Tender pengadaan telah selesai dan dimenangkan PT Chemipharma Julien Djonelida.
Republika telah mencoba mengontak Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Indra Iskandar untuk menanyakan lebih lanjut terkait informasi tersebut. Namun hingga berita ini ditulis, Indra belum merespons.