REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Abdullah bin Umar, radhiyallahu 'anhuma, adalah putra dari khalifah Umar bin Khattab dan Zainab binti Mazh'un.
Ia disebut sebagai salah satu sahabat terbaik yang selalu bersama Rasulullah SAW. Berdasarkan penuturan sejarawan Islam, Ibnu Umar hidup selama 86 tahun dan meninggal dunia pada tahun 74 Hijriyah.
Dalam kitab Al Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir dijelaskan bahwa nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin Al Khattab bin Nufail bin Al Quraisyi Al Adawi Abu Abd Rahman Al Makki.
Ia memeluk Islam bersama ayahnya sejak kecil, tapi ia tidak bisa ikut hijrah karena waktu itu masih berusia 10 tahun. Ia juga tidak diizinkan untuk mengikuti Perang Uhud karena dianggap belum cukup umur.
Selama hidupnya, Abdullah bin Umar telah meriwayatkan banyak hadits dari Nabi Muhammad SAW. Hadits yang diriwayatkannya 2630 hadits.
Kesalehannya telah dibuktikan dalam sebuah hadits sahih yang diriwayatkan Hafsa binti Umar bin Khattab bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إن عبد الله رجل صالح لو كان يقوم الليل
“Sesungguhnya Abdullah adalah lelaki yang paling saleh, seandainya ia biasa sholat malam.” Setelah itu, ia pun biasa shalat malam.
Suatu waktu, Abdullah bin Umar pernah membeli seekor unta dan dia sangat suka mengendarainya. Namun, ia sedekahkan untanya tersebut. Selain itu, ia juga pernah membeli seorang budak laki-laki, tapi kemudian dimerdekakannya.
Abdullah bin Umar menjadi mufti di Makkah selama 60 tahun untuk memberikan fatwa kepada umat Islam. Keutamaan dirinya sama dengan ayahnya. Malik berkata:
بلغ ابن عمر ستا وثمانين سنة وأفتى فى الإسلام ستين سنة، تقدم عليه وفود الناس من أقطار الأرض.
“Ibnu Umar mencapai usia delapan puluh enam tahun dan mengeluarkan fatwa dalam Islam enam puluh tahun, yang dipresentasikan oleh orang-orang dari berbagai penjuru dunia.”
Jabir Ra berkata,
ما منا أحد أدرك الدنيا إلا مالت به ومال بها، إلا ابن عمر، وما أصاب أحد من الدنيا شيئا إلا نقص من درجاته عند الله وإن كان عليه كريما.
“Tidak ada seorang pun di antara kita yang telah mencapai dunia kecuali bahwa itu ditakdirkan untuknya dan dia kaya dengan itu, kecuali Ibnu Umar. Dan tidak ada sesuatu pun dari dunia yang menimpa seseorang kecuali penurunan derajatnya di sisi Allah, meskipun dia bermurah hati kepadanya.”
Said bin al-Musayyab berkata,
مات ابن عمر يوم مات وما من الدنيا أحد أحب أن لقى الله بمثل عمله منه
“Ibnu Umar meninggal pada hari kematiannya, dan tidak ada seorang pun di dunia ini yang ingin bertemu dengan Allah dengan amal yang sama dengannya.”
Al-Waqidi menjelaskan bahwa Ibnu Umar meninggal pada tahun 74 H. Sementara itu, Al Zubair bin Bakkar dan yang lainnya berkata bahwa Ibnu Umar meninggal pada tahun 73 H.
Sumber: youm7