REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Afrika Selatan (Afsel) Joe Phaahla sedang menjajaki kemungkinan memberi kemudahan akses kepada orang-orang yang mendapatkan vaksinasi Covid-19. Tetapi ia menyatakan tak akan ada insentif berupa uang tunai.
Phaahla mengatakan, pemerintah tidak akan berpartisipasi dalam debat apa pun untuk membuat vaksin menjadi wajib. Ia menyerahkannya kepada sektor swasta untuk menerapkannya sesuai keinginan.
"Yang kami jajaki adalah kemungkinan di mana dengan semacam konfirmasi bahwa Anda divaksinasi, kami bisa mulai membuka berbagai kegiatan seperti olahraga, budaya dan lebih banyak bisnis dan kumpul-kumpul lainnya," kata Phaahla dilansir dari the Week pada Senin (6/9).
Phaahla menyebut hal yang dipertimbangkan ialah mengizinkan akses ke pertandingan sepak bola dan konser musik bagi mereka yang divaksinasi. Saat ini penonton dan penonton di acara massal seperti itu dilarang di bawah aturan penguncian Covid-19.
"Hal-hal seperti itulah yang kita lihat sebagai insentif agar ada manfaat; bukan hanya karena saya menyelamatkan hidup saya, tetapi saya dapat mengakses lebih banyak kesempatan karena saya divaksinasi," ujar Phaahla.
Phaahla menambahkan bahwa departemennya telah mengadakan pembicaraan dengan kementerian olahraga, seni dan budaya serta orang-orang di industri hiburan untuk melihat bagaimana hal ini dapat dicapai bersama-sama.
"Pemerintah Afrika Selatan tidak memiliki sumber daya untuk berikan insentif tunai bagi penerima vaksinasi, seperti dilakukan di Amerika," ucap Phaahla.
Mendorong orang untuk mengabaikan pembuat ketakutan yang menyebarkan berita palsu tentang vaksin yang menyebabkan kematian,
Phaahla mengatakan tidak akan ada paksaan dari pemerintah bagi orang untuk mengambil vaksin. Namun ia mendorong warga mengabaikan berita palsu tentang vaksin menyebabkan kematian.
"Prioritas kami sebagai pemerintah adalah memobilisasi dan meyakinkan orang untuk mengambil vaksin secara sukarela. Dorongan dari strategi kami adalah untuk berbicara kepada orang-orang dan menghilangkan ketakutan mereka sehingga mereka dapat datang secara sukarela untuk menerima vaksinasi," tutur Phaahla.
Sejauh ini, hanya 6,3 juta orang dewasa Afrika Selatan yang menerima suntikan vaksin Covid-19. Padahal populasi negara kaya emas itu mencapai 58,7 juta jiwa.