REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Azhar Rasyid, penilik sejarah Islam
Bila menyebut tentang wilayah-wilayah di belahan dunia yang penduduknya menganut agama Islam, orang dengan segera akan menyebut nama-nama tempat seperti Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika Utara. Nyaris tak ada orang yang akan menyebutkan nama Amerika Selatan dalam tempat pertama.
Memang, kaum Muslim, walaupun eksis di berbagai negara di Amerika Selatan, jumlah mereka sangat sedikit dibandingkan dengan penganut agama lain, khususnya Katolik dan Kristen Protestan. Pengaruh Spanyol dan Portugis sangat kuat di Amerika Selatan, terutama di wilayah yang kemudian secara kultural dikenal sebagai Amerika Latin.
Situasi ini juga membuat minimnya kajian tentang kemunculan dan perkembangan Islam di Amerika Selatan, setidaknya bila dibandingkan dengan melimpahnya studi perihal kedatangan Islam ke Asia Selatan atau Asia Tenggara, misalnya. Walaupun demikian, tetap menarik untuk melihat bagaimana Islam hadir, bertahan dan berkembang di salah satu benua terbesar di bumi ini.
Kehadiran Islam di Amerika Selatan sudah berumur hampir satu milenium, walaupun sejak kapan persisnya Islam hadir di sana masih diperdebatkan para sejarawan. Catatan paling awal menyebut bahwa Islam telah hadir ke kawasan berbahasa Latin di selatan benua Amerika antara abad ke-11 dan abad ke-12. Pembawanya adalah para pelaut Muslim asal Afrika yang membangun jaringan pelayaran hingga ke sana.
Namun, tidak tersedia cukup informasi tentang bagaimana kemudian Islam berkembang selama beberapa abad setelah itu. Yang jelas, barulah pada abad ke-16 ditemukan unsur Islam lain yang membawa pengaruh ke kawasan itu.