REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi menemukan bahwa tidur nyenyak dapat mengurangi tingkat kecemasan. Ahli juga menyebutkan, ada dua jenis tidur, yakni gerakan mata cepat atau REM, dan tidur non-REM.
Menurut peneliti dari Universitas California Berkeley, idealnya tidur gelombang lambat non-REM yang paling bisa mengurangi kecemasan. Mendapatkan delapan jam penuh yang diisi dengan tidur non-REM bisa mengurangi kecemasan sekaligus menjadi tantangan.
Namun, ada tips agar bisa mencapai tidur malam yang sempurna, dilansir di The Ladders, Rabu (8/9).
Pertama, pergi tidur dan bangun setiap hari pada waktu yang sama. Bahkan jika Anda akhirnya tidur larut malam atau mendapatkan tidur malam yang buruk, menjaga jadwal tidur akan menyesuaikan kembali ritme sirkadian. Ini membantu tubuh masuk ke ritme REM dan non-REM lebih cepat saat tidur.
Kedua, jaga screen time Anda seminimal mungkin sekitar satu jam sebelum tidur. Sekali lagi, ini ada hubungannya dengan ritme sirkadian. Memancarkan cahaya terang ke wajah saat Anda akan tidur bukanlah cara yang tepat untuk memastikan malam yang nyenyak.
Ketiga, menjaga kamar tidurtetap dingin, disarankan 18-21 derajat Celcius. Anda akan tertidur lebih cepat, kualitas tidur akan meningkat secara eksponensial, dan beberapa bahkan mengatakan bahwa itu membantu metabolisme.
Untuk penderita insomnia, jika Anda berbaring di tempat tidur dan tidak bisa tidur, jangan bangun dan gunakan laptop. Sebaliknya, bangun dari tempat tidur tetapi lakukan sesuatu yang menenangkan sampai Anda mulai merasa mengantuk lagi. Ini juga tidak termasuk menonton televisi karena Anda harus menjauhi elektronik saat Anda seharusnya tidur.