REPUBLIKA.CO.ID, Lorde telah merilis mini-album berisi lagu-lagu dalam bahasa Maori, yang menggambarkan proyek tersebut sebagai sesuatu yang "kuat" dan "titik awal" dari sebuah perjalanan. Penyanyi Selandia Baru merekam ulang lima lagu dari album Solar Power-nya dalam te reo Maori, bahasa asli Aotearoa Selandia Baru. Judulnya Te Ao Marama, yang berarti “dunia cahaya”.
Dilansir dari The Guardian, artis berusia 24 tahun itu mengaku telah berkonsultasi dengan banyak orang, termasuk dengan para tetua Maori mengenai proyek tersebut. Termasuk juga pertimbangan pandangan yang dipegang oleh beberapa orang, jika te reo Maori harus diucapkan hanya oleh Maori.
“Agak menakutkan untuk memulai perjalanan apa pun, tetapi saya rasa itu adalah saya. Saya berada di awal, dan proyek ini adalah titik awal,” ujar Lorde. Sementara, beberapa artis dan penulis lagu Maori memiliki banyak pengikut di Selandia Baru, jarang mendengar bahasa asli di radio komersial.
Lorde, yang tidak berbicara bahasa itu mengatakan, selain belajar beberapa lagu sederhana di sekolah, dia tidak siap untuk merekam dengsn te reo. “Itu bukan sesuatu yang menjadi bagian besar dari hidup saya, dan itu adalah sesuatu yang membuat saya sedih dan sedikit bersalah,” katanya.
Dia bekerja dengan penerjemah untuk merekam album, yang berfokus pada keajaiban alam. “Rasanya sangat besar ketika kami melakukannya. Itu sangat emosional. Saya tidak pernah memiliki pengalaman menulis atau merekam seperti itu. Itu benar-benar powerful," ucapnya.
Penyanyi Maori, Hinewehi Mohi, termasuk di antara mereka yang terlibat dalam proyek tersebut. "Saya pikir yang paling penting adalah melakukan proyek semacam ini dengan integritas. Saat kita meruntuhkan semua ketakutan yang mungkin dimiliki orang, maka kita akan mendapatkan perspektif yang menakjubkan tentang diri kita sendiri dan bagaimana kita menyesuaikan diri dengan dunia,” katanya.
Hasil penjualan album akan disumbangkan ke dua badan amal Selandia Baru, Forest & Bird dan Te Hua Kawariki Charitable Trust.