Sholat Tahajud merupakan ibadah yang disunnahkan. Rasulullah Saw bersabda,
أَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى الله صَلَاةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، وَأَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى الله صِيَامُ دَاوُدَ، وَكَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَيَقُومُ ثُلُثَهُ، وَيَنَامُ سُدُسَهُ، وَيَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
”Shalat (sunnah) yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat (seperti) Nabi Daud dan puasa (sunnah) yang paling dicintai Allah adalah puasa (seperti) Nabi Daud. Beliau tidur separuh malam, lalu shalat 1/3-nya dan tidur 1/6-nya lagi. Beliau puasa sehari dan berbuka sehari,” (HR. Bukhari).
Waktu sholat tahajud dimulai setelah selesai sholat isya dan tarawih, dan waktunya berlanjut sampai akhir malam. Tatacaranya sendiri sama dengan sholat qiyamul lail, yakni dikerjakan minimal dua rakaat. Setelah selesai shalat tahajud, hendaknya umat Islam shalat satu rakaat lagi seperti yang dicontohkan Nabi Saw atau dengan tiga rakaat.
Nabi Saw bersabda,
صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى، فَإِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَنْصَرِفَ فَارْكَعْ رَكْعَةً تُوتِرُ لَكَ مَا صَلَّيْتَ»، مضيفًا: قَالَ الْقَاسِمُ: "وَرَأَيْنَا أُنَاسًا مُنْذُ أَدْرَكْنَا يُوتِرُونَ بِثَلَاثٍ، وَإِنَّ كُلًّا لَوَاسِعٌ أَرْجُو أَنْ لَا يَكُونَ بِشَيْءٍ مِنْهُ بَأْسٌ
"Shalat malam dua rakaat dua rakaat, jika kamu hendak mengakhirinya, maka shalatlah satu rakaat sebagai penutup dari shalatmu sebelumnya." Al Qasim berkata, "Semenjak kami ketahui, kami melihat orang-orang mengerjakan witir dengan tiga rakaat. Sesungguhnya urusan ini adalah kelonggaran yang aku berharap bukan menjadi perkara yang salah." (HR Bukhari).