REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu skill yang wajib dikuasai oleh seorang pendidik yaitu, kecakapan dalam berbahasa Inggris atau English Proficiency, serta kemampuan berbicara atau English Speaking.
Kedua modal tersebut diyakini menjadi modal penting dalam mengarungi era Society 5.0 yang daya saingnya semakin tinggi, dengan berbagai kompleksitas persaingan tentunya. Lembaga Bahasa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses menyelenggarakan TOEFL Predicition Test dan Conversation Test bagi dosen-dosen Universitas BSI.
Dosen-dosen Universitas BSI yang telah memperoleh materi pembelajaran TOEFL dan Conversation secara intensive, oleh Tutor Lembaga Bahasa Universitas BSI selanjutya akan diuji kemampuan dan pemahamannya dalam Bahasa Inggris melalui TOEFL Prediction Test dan Conversation Test.
Kedua materi yang diujikan tersebut, sangat mewakili kebutuhan dosen-dosen Universitas BSI untuk dapat menambah pengetahuan Bahasa Inggris, melalui TOEFL Prediction Test dan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris melalui Conversation Test.
Pelaksanaan TOEFL Prediction Test dan Conversation Test dilaksanakan oleh Lembaga Bahasa Universitas BSI melalui via Zoom Meeting pada hari Sabtu, (11/9). Meskipun TOEFL Prediction Test dan Conversation Test dilakukan secara online, tidak mengurangi semangat dosen-dosen Universitas BSI untuk tetap fokus sepenuhnya terhadap TOEFL Prediction Test dan Conversation Test dalam meraih nilai maksimal.
Salah satu penguji, Yanti Rosalinah menjelaskan untuk mengikuti pelatihan ini para peserta TOEFL Prediction Test wajib menggunakan perangkat Laptop, Headset atau earphone yang berfungsi dengan baik, dan koneksi wifi yang baik dan stabil. Setelah perangkat lengkap, peserta akan mulai mengerjakan soal-soal yang terdiri dari beberapa tahapan.
“Peserta mengikuti tahapan demi tahapan pengerjaan TOEFL mulai dari Listening Comprehension, Structure and Written Expression dan terkahir Reading Comprehension selama 55 menit,” lanjutnya.
Sementara itu, menurut Agus Priyadi, selaku penguji menuturkan tujuan dari TOEFL Prediction Test yaitu menambah wawasan bahasa Inggris dosen-dosen Universitas BSI untuk lebih memahami kompetensi dalam berbahasa Inggris (English Proficiency).
“Mendekatkan dosen-dosen Universitas BSI terhadap tes kemampan Bahasa Inggris yaitu Test of English Proficiency (TOEP) sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Serdos Smart Tahun 2021. Dan tentunya dosen-dosen Universitas BSI sudah lebih siap dalam mengikuti serangkain tes yang dikeluarkan oleh institusi resmi. Bukti tersebut nantinya, bisa digunakan sebagai salah satu syarat memperoleh beasiswa pendidikan, di dalam maupun luar negeri,” ujar Agus.
Sementara itu Agus menjelaskan bahwa Conversation Test pada dasarnya ditujukan untuk melatih dosen agar terbiasa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris. "Jika ingin mudah mengerjakan tes TOEFL, bisa dengan membiasakan untuk melatih kemampuan Bahasa inggrisnya. Terutama melalui conversation (percakapan) sehari-hari akan lebih membuat para dosen lancara berbahasa Inggris," jelasnya.