Senin 20 Sep 2021 08:55 WIB

Prancis Marah, Pertemuan dengan Menhan Inggris Batal

Prancis geram kehilangan kesepakatan penjualan kapal selam senilai 40 miliar dolar AS

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto:

Le Drian menggambarkan penarikan duta besar sebagai tindakan simbolis yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa Paris tidak sepakat dengan pakta keamanan tersebut. Le Drian mengatakan, ada krisis serius yang terjadi antara Prancis, Australia, dan AS. "Ada krisis serius di antara kami, dan kami akan mengevaluasi kembali posisi kami untuk membela kepentingan kami," kata Le Drian.

Le Drian juga mengeluarkan tanggapan pedas atas pertanyaan mengapa Prancis tidak menarik duta besarnya di Inggris, yang juga merupakan bagian dari pakta keamanan yang menyebabkan putusnya kontrak. "Dengan Inggris tidak perlu. Kami tahu oportunisme konstan mereka. Posisi Inggris dalam semua hal ini seperti roda ketiga," kata Le Drian.

Pada 2016 Australia memilih produsen kapal Naval Group dari Prancis untuk membangun kapal selam senilai 40 miliar dolar AS. Kapal itu akan mengganti kapal selam Collins yang sudah berusia 20 tahun.Kesepakatan terbaru Australia adalah kemunduran kedua bagi ekspor pertahanan Prancis dalam tiga bulan setelah Swiss menolak Rafale milik Dassault untuk membeli pesawat tempur Lockheed Martin F-35 buatan AS.

Analis menilai hilangnya kontrak kapal selam yang jauh lebih besar merupakan pukulan signifikan bagi Prancis.Prancis telah habis-habisan untuk merebut kesepakatan kapal selam di bawah menteri pertahanan saat itu Le Drian pada 2016. Kemenangan 2016 datang satu dekade setelah Prancis secara radikal merombak cara menangani penjualan senjata menyusul rasa malu Paris atas kalahnya kontes menjual pesawat tempur ke Maroko.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan, Prancis adalah sekutu penting dan AS akan berupaya untuk menyelesaikan perselisihan. Sementara menyesalkan penarikan duta besar Prancis dan menghargai hubungan dengan Prancis. Australia akan terus terlibat dengan Paris dalam masalah lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement