REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta stok dosis vaksin yang ada di Provinsi Lampung segera dihabiskan. Bila sudah selesai dan habis, ia meminta pemerintah setempat segera melaporkan kepada pemerintah pusat.
“Habiskan semua vaksin yang tersedia, dan laporkan apabila sudah habis, sehingga Lampung dalam pekan ini sudah mencapai target yang kita inginkan,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Merdeka serentak di kampus UIN Raden Intan, Lampung, Rabu (22/9).
Hadi menyatakan, pelaksanaan vaksinasi Merdeka serentak berjalan aman dan lancar. Ia mengapresiasi kegiatan yang dilakukan TNI/Polri bersama mahasiswa, BEM dan OKP selama ini. “Saya ucapkan selamat. Selamat bertugas,” kata dia.
Pelaksanaan vaksinasi Merdeka Serentak selain dilaksanakan di Bandar Lampung, juga digelar di kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Realisasi vaksinasi dosis pertama dan kedua Provinsi Lampung masih rendah 17,16 persen dibawah rata-rata nasional sebesar 20 persen. Hal tersebut dikarenakan keterbasan pasokan vaksin dari pusat ke Lampung.
Pada 2 September 2021, Presiden Joko Widodo berjanji menambah pasokan vaksin Covid-19 untuk Provinsi Lampung. Hal itu karena ada warga menyatakan keterbatasan dosis vaksin di Lampung saat Jokowi meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi umum dan pelajar di Bandar Lampung.
“Nanti saya perintahkan Kemenkes untuk vaksinnya Provinsi Lampung diperbanyak ya,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers Sekretariat Presiden, Kamis (2/9).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung, Selasa (21/9), realisasi vaksinasi Covid-19 di Provinsi Lampung pada dosis pertama baru mencapai 17,16 persen atau 1.140.326 orang dari total sasaran vaksinasi 6.645.226 orang. Sedangkan pada dosis kedua 9,46 persen atau 628.616 orang.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana menyebutkan, realisasi vaksinasi dosis pertama 17,16 persen, dosis kedua 9,46 persen, dan dosis ketiga 0,30 persen. Dari lima kelompok sasaran vaksinasi, kelompok SDM kesehatan dan petugas publik sudah mencapai 100 persen lebih.
Sedangkan kelompok lansia, masyarakat rentan dan umum, serta remaja realisasi vaksinasi dosis pertama masih di bawah 10 persen. Kelompok lansia 9,73 persen, masyarakat rentan/umum 12,01 persen, dan remaja 1,21 persen.
Pada Rabu (22/9), total kasus konfirmasi positif 48.749 orang, terdapat penambahan kasus baru 48 orang. Pasien positif selesai isolasi total 42.952 orang. Sedangkan pasien positif yang meninggal dunia total 3.747 orang, bertambah hanya satu orang.