Senin 27 Sep 2021 22:21 WIB

Mentan Pastikan Pasokan Jagung Ke Perusahaan Pakan Normal

Stok jagung yang dimiliki Charoen Pokphand diperkirakan cukup bertahan untuk 42 hari

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi dua pabrik pakan ternak yang ada di Banten, Senin, 27 September 2021. Dua pabrik pakan itu adalah PT. Japfa Comfeed dan PT. Charoen Pokphand (CP) Indonesia. Di sana, Mentan yang didampingi jajarannya memastikan dua perusahaan pakan  tersebut menyerap  jagung dari petani dan stoknya tercukupi.
Foto: istimewa
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi dua pabrik pakan ternak yang ada di Banten, Senin, 27 September 2021. Dua pabrik pakan itu adalah PT. Japfa Comfeed dan PT. Charoen Pokphand (CP) Indonesia. Di sana, Mentan yang didampingi jajarannya memastikan dua perusahaan pakan tersebut menyerap jagung dari petani dan stoknya tercukupi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi dua pabrik pakan ternak yang ada di Banten, Senin (27/9). Dua pabrik pakan itu adalah PT Japfa Comfeed dan PT Charoen Pokphand (CP) Indonesia. Di sana, Mentan yang didampingi jajarannya, memastikan dua perusahaan pakan  tersebut menyerap  jagung dari petani dan stoknya tercukupi.

Charoen Pokphand, menurut Mentan, setelah melihat langsung unit pengolahan yang ada, dalam setahun CP membeli sebanyak 2,5 juta ton jagung dari petani."Dan tadi  kita coba cek semua proses yang ada di sini, mulai dari penerimaan  sampai tracing dari mana jagung itu didapatkan, dan semua berjalan normal," katanya.

Sementara itu, stok jagung yang dimiliki Charoen Pokphand  diperkirakan cukup bertahan untuk 42 hari, setelah itu pihak pabrik akan melakukan pengadaan pembelian jagung lagi. Pada kesempatan itu, Mentan menegaskan, tidak ada gangguan antara ketersediaan dengan pihak-pihak pembeli.

"Memang ada delay time panen raya yang memungkinkan terjadinya perebutan stocking antara pedagang dan pengepul. Dinamika itu menyebabkan kontraksi pada harga," ungkapnya.

Namun, pihak Kementan menurutnya sudah menghitung delay time tersebut terjadi 20 sampai dengan 30 hari. Sehingga ketika panen raya, Mentan berharap harga tidak anjlok tapi  berada pada titik keseimbangannya seperti biasanya.

Stok jagung diperkirakan bertambah,  pasalnya beberapa sentra jagung memasuki masa panen yang akan berlangsung dari September hingga Oktober 2021. Berdasarkan pantauan yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan (BKP), stok jagung nasional pada minggu IV (20 September 2021) mencapai 2,75 juta ton.

Stok tersebut tersebar, dengan rincian 856.897 ton (31 persen) berada di pabrik pakan; 744.250 ton (27 persen) di pengepul; 423.502 ton (15 persen) di agen; 288.305 ton (11 persen) di pengecer; 276.300 ton (10 persen) di usaha lain atau pakan mandiri; dan sisanya 6 persen berada di industri pangan, rumah tangga, dan lain-lain. 

Mentan menambahkan, ia telah melakukan pengecakan dan semua dalam kondisi stabil, baik di Japfa dan Pokphand. Dua perusahaan ini menjadi barometer dalam pembelian jagung, dan industri terbesar pakan ternak."Perintah Bapak Presiden agar semua menterinya turun. Saya bertanggung jawab di produksinya. Tentu ada menteri lain yang bertanggung jawab terhadap harga dan lainnya, dan kerjasama ini harus dilakukan dengan baik,” tegas SYL.

Mentan menutup dengan harapan semua happy, baik jagung, dan telur harganya bagus, sehingga industri juga bisa berkembang. Horeka dan masyarakat luas juga daya belinya kembali normal agar produk pertanian kita tidak over supply.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement