REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Puluhan penambang dilaporkan terjebak di bawah tanah di sebuah tambang di Sudbury, Ontario utara, Kanada, Senin (27/9) waktu setempat. Sebanyak 39 penambang terjebak di Tambang Totten Vale disebabkan pada salah satu poros yang rusak.
Perusahaan tambang mengatakan, tidak ada korban luka. Operasi penyelamatan juga tengah dilakukan hingga kini. "Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan keselamatan para karyawan," tulis rilis perusahaan seperti dikutip laman Anadolu Agency, Selasa (28/9).
Presiden Local 6500 dari United Steelworkers Nick Larochelle mengatakan kepada CTV News bahwa dia khawatir dengan orang-orang yang terjebak. Kendati demikian perusahaan menegaskan operasi penyelamatan sedang berlangsung.
Para pekerja bergerak untuk keluar dari tambang bawah tanah setelah alat angkut untuk mengangkut karyawan dimatikan, menyusul insiden di poros. "Karyawan akan keluar melalui sistem tangga keluar sekunder dengan dukungan tim penyelamat tambang Vale," kata perusahaan Totten Vale.
Perusahaan menagtakan sudah kerap berkomunikasi dengan para penembang yang terjebak. Tambang terletak di di dekat Sudbury, dengan populasi sekitar 165 ribu penduduk dan berjarak sekitar empat jam di utara Toronto.
Tambang Totten memproduksi tembaga, nikel, kobalt, platinum, emas dan perak, dan memiliki sekitar 200 karyawan. Situs web perusahaan menyatakan bahwa Vale telah mengoperasikan tambang di Sudbury selama lebih dari 100 tahun. Perusahaan memiliki lima tambang, pabrik, smelter, kilang dan hampir 4.000 karyawan, menjadikannya salah satu kompleks pertambangan terintegrasi terbesar di dunia.